Menteri Dalam Negeri Peru, Rosario Sasieta mengatakan pengunjung pesta mencoba melarikan diri melalui pintu keluar tunggal.
Sehingga, saling menginjak-injak dan terjebak di tangga, katanya, seperti dilansir BBCNews, Minggu (23/8/2020).
Kementerian mengatakan polisi tidak menggunakan senjata atau gas air mata selama operasi itu,
Tetapi hal ini dibantah oleh satu penduduk setempat yang mengatakan kepada radio RPP.
"Tampaknya polisi masuk dan melemparkan tabung gas air mata ke arah mereka," katanya.
Rosario langsung mengutuk penyelenggara pesta disko itu.
"Ini seharusnya tidak terjadi."
"Kami berada dalam pandemi dan darurat kesehatan."
"Saya menyerukan hukuman semaksimal mungkin bagi pemilik klub malam," katanya kepada RPP.
Peru memberlakukan salah satu penguncian paling awal dan ketat di Amerika Latin.
Hal itu untuk menghentikan penyebaran virus Corona, tetapi kasusnya terus meningkat dengan cepat.(*)