Untuk pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 Km memiliki enam seksi yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seulimum sepanjang 24,3 Km.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 yang menghubungkan Indrapuri-Blang Bintang pada Selasa (25/8/2020).
Secara keseluruhan, jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh tersebut terbentang sepanjang 74 kilometer dan merupakan ruas tol pertama yang dibangun di Provinsi Aceh.
Tol Aceh akan tersambung dengan tol-tol lainnya di Sumatera dan berakhir di Lampung yang panjangnya mencapai 2.765 Km sebagai bagian dari jalan tol trans sumatera dan proyek itu ditargetkan selesai tahun 2024 mendatang.
Namun sebelum melakukan peresmian, Presiden mendengar penjelasan dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit, terkait progres pembangunan jalan tol secara keseluruhan, dari Aceh sampai Lampung.
Untuk pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 Km memiliki enam seksi yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seulimum sepanjang 24,3 Km.
Lalu, seksi 2 Seulimum-Jantho (7,6 Km), seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 Km), seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (13,5 Km).
Kemudian, seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (7,7 Km) dan seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 Km).
• Tanpa Kita Sadari, Apapun yang Kita Beli Uangnya Mengalir ke 10 Perusahaan Pengendali Dunia Ini
• Anggota DPRA Minta Presiden Prioritaskan Jaringan Irigasi Lhok Guci
• Waspadai Transmisi Lokal Covid-19, Pengawasan Pasar Diperketat, Ini Kata Jubir Covid-19 Aceh Besar
Dari enam seksi tersebut, yang pembangunannya sudah selesai 100 persen baru seksi seksi 4 yaitu ruas Indrapuri-Blang Bintang di Aceh Besar sepanjang 13,5 Km.
Sedangkan lainnya masih dalam tahap pengerjaan dan ditargetkan selesai semuanya pada Desember 2021.
"Prioritas kami berikutnya ruas yang menuju Kota Banda Aceh yang harapan kami bisa menghubugkan antara Bandara Sultan Iskandar Muda dengan Kota Banda Aceh.
Dan juga kawasan pertumbuhan perekonomian lain seperti pelabuhan perikanan di Lampulo, Kawasan Industri Aceh di Ladong (Aceh Besar), dan Pelabuhan Malahayati (Aceh Besar)," kata Danang kepada Presiden.
Sehingga, lanjutnya, dengan adanya konektivitas yang terjadi antara jalan, bandara, dan pelabuhan menjadikan satu konsep yang terintegritas.
Danang mengaku tidak menyangka pengerjaan jalan tol di Aceh bisa berjalan cepat. Hal ini terjadi karena pihaknya tidak mengalami kendala dalam proses pembebasan lahan.