Kupi Beungoh

Jembatan Aceh-Papua, Ikhtiar Menyemai Kerukunan Umat Beragama di Nusantara

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Nasril Lc MA, Kasubbag Ortala dan KUB Kanwil Kemenag Aceh

Hal serupa juga dikatakan Pembimas Budha, Ketut Panji Budiawan. Menurut Panji, toleransi antarumat beragama di Aceh berjalan dengan sangat baik.

"Kita di sini aman terkendali. Pedagang ikut menyesuaikan, tidak ada keluhan sama sekali," katanya.

Viral Bayi Dikubur Hidup-hidup di Aceh Tengah, Ditemukan Warga Dalam Keadaan Menangis

Sementara itu Pembimas Hindu, Sahnan Ginting mengaku sangat memahami kondisi Aceh yang sedang menjalankan puasa. Apalagi menurutnya, di agama Hindu juga mengenal puasa saat Nyepi.

"Kita tetap menjaga komunikasi yang baik. Kita menyesuaikan diri, artinya apa yang ada di Aceh kita hargai," katanya.

"Tradisi puasa seperti ini dalam Hindu juga sudah ada, apalagi seperti ini saat Nyepi tahun baru Saka, puasanya 24 jam dalam artian tidak makan minum, tidak beraktivitas, tidak keluar rumah, tidak berfoya-foya," ujarnya lagi.

Intinya, Aceh telah menunjukkan sikap toleransi yang sangat baik dalam menjalankan kehidupan antar umat beragama.

Tentu pasti ada  gesekan atau riak riak kecil, disini semua pihak ikut andil membantu meminimalisir gesekan tersebut.

Maka, seharusnya semua pihak agar  bersama-sama mengupayakan tindakan sedini mungkin untuk mendeteksi hal yang dapat menimbulkan konflik.

Jangan sampai seperti pemadam kebakaran, setelah terbakar baru datang, namun pentingnya upaya preventif.

Eks Kepala BPN Denpasar Tewas Tembak Kepala Sendiri di Toilet, Sebelumnya Sempat Ucapkan Kata Ini

Sementara kerukunan Papua terbukti dengan indeks tertinggi, seperti indeks yang dirilis Kemenag, meski hasil survei indeks tersebut sempat dipertanyakan banyak pihak.

Terlepas dari hasil dari itu, Aceh dan Papua telah merawat kerukunan, dan masing masing daerah memiliki kelebihan dan cara masing-masing.

Indonesia sangatlah luas, dari Sabang hingga Maurake dengan beragam budaya dan agama, semua berkewajiban  menjaga dan merawat kerukunan umat beragama untuk NKRI tetap jaya.

Aceh dan Papua merupakan gerbangnya Indonesia, ujung ke ujung dengan letak geografis yang sangat jauh, maka dengan silaturrahmi, dialog dan saling berbagi sehingga dapat menjalin persaudaraan dan persatuan yang lebih baik.

Aceh dan Papua tentu memiliki perbedaan adat, suku, bahasa dan agama. Namun, perbedaan tersebut bukanlah persoalan, jika semua masyarakat saling menghargai dan paham arti perbedaan.

Kerukunan umat beragama merupakan inti dari kerukunan nasional. Oleh karena itu menjaga dan merawat kerukunan umat beragama itu sangat penting, baik itu kerukunan umat secara internal maupun antarumat beragama.

Halaman
123

Berita Terkini