"Kehidupan tidak berhenti di sini. Kita harus melanjutkan hidup," demikian tulisan Escobar di koran El Tiempe setelah Kolombia tersingkir dari Piala Dunia 1994.
Akan tetapi, gol bunuh diri itu kemudian menjadi penyebab kematian tragis Escobar.
Pada 2 Juli 1994 dini hari, enam hari setelah Kolombia tersingkir, Escobar ditembak enam kali di tempat parkir klub malam El Indio di Medellin.
Para penembak dilaporkan meneriakkan "Gol!" untuk setiap tembakan yang mereka lepaskan ke tubuh Escobar.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun Escobar akhirnya meninggal dunia 45 menit kemudian.
• Suami Minta Cerai Tiba-tiba, Istri Terkejut dan Baru Tahu Alasannya Setelah Membaca di Koran
• Suplai Air PDAM Tirta Daroy Terganggu 3 Bulan Akibat Uprating, Ini Jadwal Desa Digilir Air Tiap Hari
• Sudah Lama Dinanti-nanti Jamaah, Arab Saudi Bocorkan Kapan Ibadah Umrah Kembali Dilaksanakan
Sebelumnya, Escobar sudah diingatkan manajernya untuk tidak keluar dari kediamannya dulu.
Namun, ia bersikeras. "Tidak, saya harus memperlihatkan wajah saya ke masyarakat," tukas Escobar kala itu.
Pada 2 Juli malam, Humberto Castro Munoz, seorang pengawal dari Santiago Gallon, anggota kartel narkoba Kolombia ditangkap dan mengaku sebagai penembak Escobar.
Gallon dikabarkan kalah bertaruh gara-gara gol bunuh diri Escobar.
Sampai sekarang Escobar dikenang sebagai figur yang mengingatkan orang bahwa sepakbola seharusnya jauh dari kekerasan.
Pada Juli 2002, Kota Medellin di Kolombia mendirikan patung untuk mengenang Escobar.(*)
Artikel ini sudah terbit di BolSport.com dengan judul; ON THIS DAY - Tragedi Gol Bunuh Diri Pencabut Nyawa Andres Escobar