Luar Negeri

China Perbaiki Pesawat Ruang Angkasa Rusak dan Reaktor Nuklir Dibangun Sendiri

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roket Long March-5, meluncur dari Pusat Peluncuran Ruang Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, China Selatan pada Kamis (23/7/2020)

Menandakan mereka akan semakin tidak bergantung pada teknologi Barat di area kritis pada tahun-tahun mendatang.

Dalam apa yang digambarkan sebagai tonggak sejarah dalam program luar angkasa China,

negara itu telah meluncurkan dan memulihkan pesawat luar angkasa tak berawak yang dapat digunakan kembali.

Setelah diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada Jumat (4/9/2020), pesawat ruang angkasa itu menghabiskan dua hari di orbit.

Sebelum mendarat di lokasi pendaratan pada hari Minggu, menurut kantor berita Xinhua.

Penerbangan tersebut menandai terobosan penting dalam teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali.

Bahkan,sebagai langkah menuju "transportasi pulang pergi yang nyaman dan murah untuk penggunaan ruang secara damai", kata laporan badan tersebut.

Kata "damai" tidak digunakan secara tidak sengaja oleh kantor berita China.

Spekulasi tersebar luas bahwa China mendekati pesawat luar angkasa yang akan mirip dengan X-37B, Kendaraan Uji Orbital Angkatan Udara AS.

Karena kerahasiaan seputar X-37B, beberapa percaya bahwa itu adalah bagian dari program pengujian senjata luar angkasa Amerika.

Apa pun kenyataannya, ada celah teknologi dan penelitian lain dengan AS yang ditutup China.

Sementara itu, China juga bergerak maju di bidang nuklir.

Reaktor Hualong One untuk pertama kalinya mulai memuat bahan bakar menggunakan teknologi dalam negeri.

Jika berhasil, itu berarti industri tenaga nuklir China tidak akan bergantung pada pengembang dari negara-negara Barat.

Sehingga meningkatkan kemandirian negara di sektor tersebut dan menjadikan China salah satu pemimpin di bidangnya.

Halaman
123

Berita Terkini