“Kami minta mereka semua direlokasi ke BLK sesuai dengan prosedur Covid-19. Kalau soal kapasitas BLK mencukupi atau tidak, saat ini sedang didiskusikan. Bagaimanapun, keputusan tergantung dari Pemko Lhokseumawe,” jelasnya.
UNHCR dikatakan Okta, saat ini akan mendata identitas seluruh imigran, termasuk mencari tahu kemana sebenarnya tujuan kedatangan mereka. Namun informasi sementara yang mereka terima, para imigran itu sudah tujuh bulan terombang-ambing di laut.
“Kami juga akan menggali lagi informasi, mereka terdampar karena boat rusak atau (karena penyebab) lainnya, kita masih berkoordinasi dengan Lanal,” demikian Oktina Hafanti.
Dari ratusan imigran Rohingya yang terdampar di Pantai Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Senin (7/9/2020) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari itu, ternyata ada dua orang yang sempat berupaya melarikan diri.
Informasi yang diperoleh Serambi, setelah melompat dari kapal di pinggir pantai Ujong Blang, kedua pria imigran Rohingnya itu langsung kabur ke arah jembatan Los Kala. Namun petugas TNI-Polri dan relawan ERPA langsung melakukan pengejaran.
Dari keterangan masyarakat kepada aparat, diketahui mereka berdua lari ke arah Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Baru sekitar tiga jam kemudian atau sekitar pukul 04.00 WIB aparat berhasil menangkap keduanya di Gampong Paloh, dan kemudian dikumpulkan kembali bersama ratusan imigran lainnya.
Selain itu, juga ada satu imigran yang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara di Kota Lhokseumawe. Pria dewasa yang diperkirakan berusia sekitar 17 tahun itu mengeluhkan sakit di dada.
"Keluhannya sesak di dada. Jadi setelah kita cek, kita evakuasi ke RS terdekat bersama satu rekannya yang mendampingi," kata Kepala Markas PMI Kota Lhokseumawe, M Waly, Senin (7/9/2020).
Belum diperoleh informasi bagaimana kondisi kesehatan imigran tersebut. Namun informasi lain yang diperoleh Serambi tadi malam, dilaporkan ada satu orang lagi yang juga dilarikan ke rumah sakit. Tetapi kabar itu belum terkonfirmasi, dan belum diketahui apakah imigran tersebut laki-laki atau perempuan. (zak/bah)