Namun menurut pemilik hotel Woody Eupapantawong di Chiang Mai mengatakan, bisnisnya baru akan tercapai jika turis asing sudah boleh masuk, meski bantuan pemerintah bisa membantu mereka bertahan.
• Saat Mantan Suami Temani Mantan Istri Menikah Lagi, Isak Tangis Pecah di Atas Pelaminan
• Liburan Cristiano Ronaldo Berujung Petaka, Putranya Diperiksa Polisi Usai Melanggar Hukum
• Begini Cara Anang Hermansyah Menghibur Istrinya Ashanty yang Sakit saat Liburan
"Saya 100 persen mendukung usaha yang dilakukan pemerintah Thailand untuk menganjurkan warga berlibur di dalam negeri," katanya.
Bagaimana sistem subsidi turis lokal ini?
Pemerintah Thailand sudah menganggarkan dana sekitar Rp 5 miliar, dengan dana diberikan langsung kepada warga lewat aplikasi di HP mereka.
Semua kegiatan wisata mulai dari pemesanan hotel sampai membayar makanan di restoran dilakukan melalui aplikasi dan skema itu hanya bisa digunakan untuk bisnis yang terdaftar.
Warga Thailand yang mendaftar akan mendapat diskon 40 persen untuk tiket pesawat dan biaya penginapan selama 10 hari.
Setelah mereka masuk ke hotel, mereka diberikan lagi uang yang langsung diterima di aplikasi mereka, yaitu Rp 250 ribu di akhir pekan, dan Rp 380 ribu di hari biasa.
Warga Bangkok bernama Kietthisak Khem-Siripat menggunakan kesempatan ini untuk membawa keluarganya berlibur ke Krabi.
"Ini adalah hal yang sangat bagus dilakukan karena kami harus melakukan hal yang seimbang antara ekonomi dan kesehatan," katanya.
"Saya senang sekali dengan apa yang diberikan oleh pemerintah."
"Mereka tidak memberikan biaya liburan penuh, namun paling tidak memberikan diskon," ujarnya.
Sejak bulan Maret 2020 lalu, kehidupan wisata di seluruh Thailand praktis mati, karena sebelumnya negeri Gajah Putih itu didatangi sekitar 40 juta turis asing.
• Intip Liburan Mewah Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez di Atas Kapal Pesiar Seharga 265 M
• Kehabisan Uang saat Liburan, Enam ABG Nekat Jual Diri Mulai Rp 300 Ribu, Akhirnya Ditangkap Polisi
Namun dengan pembatasan perjalanan internasional yang diterapkan banyak negara, larangan penerbangan, dan mereka yang datang harus menjalani karantina selama dua pekan, Thailand diperkirakan hanya akan menerima 8 juta turis di tahun 2020.
Minimnya turis ini sangat dirasakan oleh pemilik restoran seperti Pornthip Aeng-chaun, yang sudah menjalankan restorannya di Krabi selama 22 tahun.
"Restoran kami 100 persen terkena dampak virus corona, kami harus menutup restoran," katanya.