Update Corona di Abdya

Satu Lagi Pasien Probable Meninggal di RSUTP Abdya, Masih Dirawat Enam Orang

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadinkes Abdya, Safliati SST MKes.

 

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Salah seorang perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot, status probable atau PDP (Pasien Dalam Pengawas), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP) Abdya.

Sedangkan pasien PDP yang masih menjalani perawatan di rumah sakit lokasi Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh, itu sejumlah enam orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Jumat (18/9/2020) menjelaskan, pasien probable Covid-19 yang meninggal dunia berinisial R (37) tahun, perempuan warga salah satu desa Kecamatan Babahrot (sebelumnya didata sebagai warga Kecamatan Kuala Batee).

“Pasien R meninggal dunia di Ruang Pinere RSUTP, Kamis tanggal 17 September pukul 15.40 WIB. Laporan kita terima pukul 17.00 WIB,” kata Safliati.

Masih berdasarkan data yang diterima bahwa pasien perempuan dengan diagnosa Ca Mamae Sinistra ini masuk Ruang Pinere pada 10 September lalu.

Berdasarkan  pemeriksaan rapid test di Lab RSUTP hasilnya reaktif, kemudian diambil sampel swab oleh pihak rumah sakit untuk diperiksa di Laboratorium Balitbangkes Aceh.

VIRAL Pengguna TikTok Ulas Bahan Dasar Pewarna Alami pada Susu dan Yogurt, Terbuat dari Kutu Daun

Heboh Gegara Doakan Siswa Mati, Dua Oknum Guru Pembuat Konten Muncul Minta Maaf pada Publik

Depresi karena Ribut sama Pacar, Bangun Tidur Pria Ini jadi Backpeaker Modal Rp 21 Ribu

”Hasil swab atau PCR belum keluar. Pasien kanker payudara ini meninggal pada Kamis (17/9/2020) sore,” ungkap Kepala Dinkes, Safliati, mengutip laporan dari RSUTP Abdya.           

Karena belum keluar hasil swab, pihak keluarga melaksanakan  fardhu kipayah seperti bisa terhadap jenazah perempuan R. Pekaman  dilaksanakan di pemakaman umum di salah satu desa di Kecamatan Babahrot

Dengan meninggal R, maka pasien status probable atau PDP yang meninggal di RUSUTP Abdya tercatat dua orang. Beberapa waktu lalu meninggal seorang perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Susoh.

Namun hasil swab atau PCR yang keluar setelah meninggal dunia, perempuan tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

Sementara pasien PDP yang masih dirawat di Ruang Pinere RSUTP Abdya, menurut data pada Dinkes Abdya tercatat enam orang. Terbaru adalah RZ (2), laki-laki warga Kecamatan Susoh.

Lima poasien lainya adalah Mau (30) laki-laki warga Kecamatan Blangpidie, H (64) laki-laki asal luar daerah, MY (56) laki-laki dan MH (56) laki-laki keduanya warga Kecamatan Susoh dan MB (61) laki-laki warga Kecamatan Manggeng.

Cinta Buta! Cerai dari Istri, 12 Tahun Kemudian Menikah dengan Ibu Mertua, Mengaku Lebih Bahagia

Selama Ini Dibuang Begitu Saja, Ternyata Ini 5 Manfaat Air Buangan AC yang Tak Banyak Orang Tahu

Diduga Menistakan Agama, Bocah 13 Tahun jadi Tersangka dan Dijatuhi Hukuman 10 Tahun Penjara

Kasus Positif Covid-19 Tak Bertambah Selama 4 Hari Terakhir

Kepala Dinkes Abdya, Safliati juga menjabat Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covdi-19 menjelaskan, selama empat hari terakhir hingga Kamis (17/9/2020) sore, tidak terjadi penambahan kasus positif Covid-19.

Kasus positif Corona hingga sekarang masih tetap 58 orang, berdasarkan data sejak Maret lalu.

Dari 58 orang yang dinyatakan Positif Covid-19 berdasarkan hasil swab atau PCR, sebayak 50 orang diantaranya dinyatakan sembuh setelah dirawat dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan satu orang masih dirawat berasal dari luar daerah tapi berkerja di Abdya, tiga orang isolasi mandiri, dan empat orang lagi meninggal dunia.

Data tersebut berdasarkan update data terakhir dirilis Dinkes Abdya, Kamis  (17/9/2020) sore pukul 17.00 WIB.

Safliati menjelaskan, satu pasien positif Covid-19 yang masih dirawat adalah NS (50), laki-laki  berasal dari luar daerah (KTP luar daerah), tapi bekerja di sebuah perusahaan di Kecamatan Blangpidie.

Pasien NS sejak 12 hari lalu dirawat di RSUZA Banda Aceh, tapi kondisinya dilaporkan semakin membaik.

Terekam Kamera, Jackie Chan Kecelakaan Jet Ski dan Hampir Mati Tenggelam Saat Syuting Film Vanguard

Viral Aksi Bapak Sopir Bus Payungi Penumpang, Disebut Sama-sama Beruntung, Begini Videonya

Safliati menjelaskan, dari total 58 kasus positif Covid-19 di Abdya, sejumlah 50 orang dinyatakan sembuh, setelah dirawat dan isolasi mandiri.

Sedangkan warga positif Corona yang menjadi isolasi di rumah tiga orang, seluruhnya warga Kecamatan Blangpidie.

Warga positif Covid-19 yang meninggal dunia  empat orang, masing-masing alm Mar (63) dari Kecamatan Lembah Sabil, alm H (63) warga dari Kecamatan Blangpidie.

Kemudian,  alm A (37), perempuan warga salah desa di Kecamatan Babahrot.

Perempuan ini meninggal dunia di Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUTP Abdya, Kamis (3/9/2020) lalu, ketika yang bersangkutan berstatus PDP atau probable (mirip terpapar Corona).

Satu lainnya pasien Positif Covdi-19 yang meninggal dunia adalah warga berinisial alm MH (49), perempuan juga dari salah satu desa di Kecamatan Babahrot.

Ibu rumah tangga ini meninggal dunia dalam rawatan di Ruang Pinere 2 Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Rabu (9/9/2020) malam, lalu. Dikebumikan di pemakaman umum di desa pedalaman Babahrot, Kamis (10/9/2020.

Tersebar di Delapan Kecamatan

Berdasarkan cacatan, 58 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Abdya, tersebar di delepan kecamatan dari sembilan kecamatan setempat.

Kasus terbanyak di Kecamatan Blangpidie 29 orang, 21 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia, dan 3 orang masih menjalani isolasi di rumah.

Disusul Kecamatan Susoh 9 orang, seluruhnya dinyatakan sembuh.

Kecamatan Kuala Batee 5 orang positif, namun seluruhnya sembuh.

Kecamatan Manggeng  4 orang positif, seluruhnya sudah sembuh.

Kecamatan Babahrot 4 orang positif, 2 orang meninggal dan 2 orang sembuh.

Kecamatan Lembah Sabil 3 orang positif, 1 orang meninggal dan 2 orang sembuh.

Kecamatan Setia 2 orang positif, tapi seluruhnya dinyatakan sembuh.

Kecamatan Tangan-Tangan 1 orang juga sudah sembuh.

Dari luar daerah yang bekerja di Abdya 1 orang dan masih dirawat.

Satu-satunya kecamatan yang belum ditemukan kasus positif Covid-19 hingga Senin(14/9/2020) sore adalah Kecamatan Jeumpa.

Traveler Tetap Kosong 

Sementara itu warga perantauan asal Kabupaten Abdya yang pulang kampung di tengah Covid-19, tidak ada lagi selama hampir tiga pekan terakhir, sehingga data traveler tetap kosong hingga Selasa (15/9/2020) sore, tadi.

Data terakhir sejak dua pekan lalu, traveler Abdya sejumlah 2.086 orang, namun seluruhnya telah menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kepala Dinkes Abdya, Safliati mengakui tidak ada warga perantau yang pulang kampung selama lebih dari dua pekan terakhir terakhir.

“Traveler yang tercatat sejak Maret hingga dua pekan lalu sejumlah 2.086 orang asal seluruh kecamatan (9 kecamatan). Mereka selesai menjalani isolasi mandiri dan hasilnya tak ada keluhan,” katanya.

Dari sembilan kecamatan, traveler terbanyak adalah dari Kecamatan Susoh 586 orang. Disusul Kecamatan Blangpidie 356 orang, Tangan-Tangan 332 orang, Kuala Batee 244 orang, Babahrot 155 orang, Jeumpa 128 orang,  Lembah Sabil 108 orang, Manggeng 106 orang dan Kecamatan Setia 71 orang.

Sementara berdasarkan update terakhir yang dirilis Dinkes Abdya, Kamis sore, pukul 17.00 WIB, tadi,  warga Abdya yang masuk status ODP (Orang Dalam Pemantauan) berjumlah 13 orang, juga seluruhnya selesai proses pemantau sejak dua hari lalu.

Warga yang masuk ODP sejumlah 13 orang itu terdiri dari 4 orang dari Kecamatan Blangpidie, 3 dari Kecamatan Susoh, 3 dari Kecamatan Babahrot, 1 dari Kecamatan Manggeng, 1 dari Kecamatan Setia dan 1 dari Kecamatan Kuala Batee.(*)

Cinta Buta! Cerai dari Istri, 12 Tahun Kemudian Menikah dengan Ibu Mertua, Mengaku Lebih Bahagia

Bercanda Bawa Nama Agama di Konten TikTok, Remaja Ini Minta Maaf Tapi Masih Dikecam Keras Warganet

Remaja Pemabuk Ikut Lomba Minum Bir hingga Tewas, Ternyata Ada Zat Berbahaya

Berita Terkini