Berita Subulussalam

Menengok Hamparan Kebun Kurma Pak Edi di Longkib Kota Subulussalam

Penulis: Khalidin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebun kurma milik, Dwi Edi Sutantoro di Desa Sikerabang (SP2), Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam. Foto direkam, Sabtu (19/9/2020). 

Dwi yang akrab disapa Pak Edi sejak lima tahun lalu mulai mempelajari tanaman yang disebut identik berkembang di Arab dan Timur Tengah ini. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kota Subulussalam selama 20 tahun terakhir lebih dikenal sebagai penghasil kelapa sawit lantaran mayoritas penduduknya menekuni komoditas tersebut. 

Namun belakangan ini ternyata ada seorang warga mulai mengembangkan budidaya pohon kurma di Desa Sikerabang (SP2), Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam.

Adalah, Dwi Edi Sutantoro pria kelahiran Kebumen Jawa Tengah, 18 Desember 1961 ini dalam tiga tahun terakhir mulai mencoba mengembangkan budidaya pembibitan dan penanaman pohon kurma. 

Dia mulai mempraktikkan menanam kurma di lahan kebun miliknya seluas 1,5 hektare.

”Ini sudah saya tanam sejak akhir 2017 lalu dan usianya sekitar tiga tahun,” kata Dwi Edi Sutantoro kepada Serambinews.com, Sabtu (19/9/2020).

Khianati Palestina, Mengapa Negara-negara Arab Kini Berdamai dengan Israel?

VIDEO Wanita Cantik Berpakaian Seksi Ini Dihukum Karena tak Pakai Masker, Sanksinya Tuai Pro Kontra

Mantan Bendahara DSI Ditahan, Diduga Selewengkan Honor Guru Ngaji

Dwi yang akrab disapa Pak Edi sejak lima tahun lalu mulai mempelajari tanaman yang disebut identik berkembang di Arab dan Timur Tengah ini. 

Hal ini dilakukannya setelah dia berkunjung ke sejumlah perkebunan yang dikembangkan di Thailand.

Lulusan Akademi Pelayaran Semarang 1985 pun mulai mempelajari tentang kurma, dan mempraktikkan penanaman kurma tahun 2017 lalu.

Tanaman kurma dikembangkan di hamparan lahan seluas 1,5 hektare dekat areal perkebunan kelapa sawit yang juga milik pria penghobi bertani ini.

Di lahan tersebut dia menanam sekitar 200 batang tanaman kurma berbagai jenis. Kurma yang sudah beranjak besar itu antara lain jenis barhee dan azwa/kurma rasul.

Bibit kurma tersebut, sebagian besar berasal dari semai biji yang dilakukan sendiri. Lalu ada beberapa batang bibit dari perbanyakan kultur jaringan/Tissue Culture jenis barhee yang di impor.

Bibit, menurut Edi bisa juga dari sunu/anakan/offshotot. Sebab, salah satu bibit unggul untuk budidaya kurma yang direkomendasikan adalah Sunu/anakan kurma.

Halaman
12

Berita Terkini