Selain itu, juga memperhatikan tingkat penerimaan masyarakat (sosial budaya) untuk mencapai intensifikasi pertanian berkelanjutan.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof Dr Samsul Rizal, dalam sambutannya saat membuka acara ini mengatakan di era revolusi industry 4.0 ini konsep pertanian berkelanjutan harus dibangun dengan berbagai aplikasi teknologi.
Dengan demikian produktivitas dan kualitas hasil pertanian meningkat.
"Di samping itu, kita juga perlu memotivasi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dan mengubah paradigma petani tradisional menjadi petani modern.
Kolaborasi keilmuan dalam ICATES ini menjadi kunci untuk untuk mencapai hal tersebut," kata Samsul Rizal.
Sedangkan Ketua Jurusan Teknik Pertanian Unsyiah Dr rer Hort Indera Sakti Nasution menyatakan kegiatan ini untuk kedua kalinya mereka laksanakan.
Tahun ini kita mengambil tema, “Emerging Novel Research in Agriculture, Engineering, and Environmental Sciences”.
"Melalui forum ini, kita menghimpun para ilmuan dari berbagai negara dan menghimpun hasil-hasil riset yang dapat kita adaptasi untuk melakukan percepatan dalam membangun pertanian kita berbasis aplikasi teknologi.
Selain itu, juga memperluas berbagai kerja sama dengan universitas di dalam dan luar negeri," kata Indera Sakti Nasution.
Selanjutnya Ketua Panitia Penyelenggara ICATES, Dr Ichwana, ST, MP, menjelaskan konferensi kali ini ini diikuti antara lain 170 partisipan.
"Alhamdulillah acara secara virtual ini berjalan lancar, mulai dari paparan Keynote Speaker, Prof Dr Jens K Wegener dari Jerman.
Kemudian dilanjutkan dengan invited speakers Prof Dr Lilik Sutiarso, M Eng dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia; Dr rer nat, Shahril Anuar Bahari dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia.
Selanjutnya Dr Amro Babiker Hasan Eltayeb dari King Saud University, Saudi Arabia," kata Dr Ichwana.
Dr Ichwana menambahkan hasil pertemuan ini serta artikel ilmiahnya akan mereka terbitkan dalam IOP conference series berindeks scopus dan google scholar. (*)