Berita Luar Negeri

Kisah Mualaf Bermimpi Lihat Cahaya Putih: Jiwa Saya Jadi Tenang setelah Memeluk Islam

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Salat Gerhana Matahari - Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Matahari Cincin

SERAMBINEWS.COM – Begitu banyak cara Allah dalam menuntun seorang umat untuk kembali kepada jalan yang benar.

Tidak ada manusia atau makhuk manapun yang mengetahui rencana-Nya.

Rencana itu bisa datang ketika seseorang lagi melamun atau bahkan sedang bermimpi saat tidur.

Tidak ada yang tahu, itu adalah jalan Allah dalam memberikan petunjuk kepada umatnya.

Kisah inilah yang dialami oleh seorang pemuda asal Malaysia yang berusia 29 tahun, Muhammad Sufian Abdullah.

Menurut Sufian, dirinya mulai tertarik dengan ajaran Islam saat berusia 15 tahun.

Itu berawal saat dirinya mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diselenggarakan sekolahnya.

Saat itu, kata Sufian, dia sering ditinggal sendirian sambil menunggu teman-teman Muslimnya selesai melaksanakan shalat.

Inalillahi - Muazzin Meninggal saat Azan Subuh, Terhenti setelah Asyhadu an Laa Ilaha Illallahu

Jadi Mualaf, Nathalie Holscher Hapus Foto-foto Seksi, Gantikan dengan Foto Berhijab Sebagai Muslimah

Cara Allah memberikan hidayah kepada Sufian begitu menajubkan.

Pasalnya, setelah ia selesai mengikuti program LDK tersebut, ia bermimpi melihat cahaya putih yang mendekatinya.

"Ketika saya pulang dari program itu keesokan harinya, saya bermimpi didekati oleh cahaya putih sebelum terbangun,” katanya, dikutip dari Harian Metro, Jumat (2/10/2020).

Setelah dia mencari tau makna mimpi itu, ia tersadar bahwa itu adalah cahaya Islam.

Lantas ia terus mendalami ajaran Islam, karena dirinya yakin bahwa mimpi itu adalah pentunjuk baginya untuk berpindah keyakinan.

"Saya sangat percaya diri untuk memeluk Islam setelah bermimpi didekati oleh cahaya putih,”

 “Setelah dua tahun mendalami Islam, saya mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor Urusan Agama Islam, Distrik Tapah, Perak pada Januari 2009,” ujarnya.

Sebelum memantapkan diri untuk pindah keyakinan, dirinya mencoba memberitahuan ini semua kepada keluarganya.

Bagaimanapun juga, keluarga adalah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan dari rahim seorang ibu.

Namun, keinginan Sufian untuk memeluk Islam mendapat pertentangan dari keluarganya.

Simpati Mengalir, Satu Keluarga Mualaf Asal Tapanuli Senang Tempati Rumah Sementara di Aceh Selatan

Ia berusaha terus untuk meyakinakan keluarganya, bahwa ini merupakan jalan bagi dirinya untuk memilik Islam sebagai keyakinan.

“Saya mengatakan kepada keluarga tentang keinginan saya untuk memeluk Islam tetapi ditentang.

Alhamdulillah, pada tahun 2009, saya akhirnya mengucapkan dua kata syahadah,” katanya.

Muhammad Sufian, yang juga anak kedelapan dari sembilan bersaudara ini, jiwanya menjadi tenang setelah memeluk agama Islam.

Hal itu diakuinya ketika ditemui oleh Harian Metro ditempat ia belajar mendalami ilmu agama Islam, di Madrasah Pengajian Islam (MPI) di Kok Lanas, Ketereh, belum lama ini.

Ia mendalami ilmu tentang Islam di Pusat Bimbingan Persaudaraan Baru (PUSBA) di Sungai Petani, Kedah selama enam bulan.

Sufian mengaku senang bisa belajar banyak tentang Islam di pusat bimbingan ini.

“Untuk lebih memperkuat ilmu di bidang agama, April lalu saya datang ke MPI untuk memperdalam dan belajar lebih banyak tentang Islam dan tenaga pengajar disini banyak membantu,” katanya.

Marcella Simon Putuskan Mualaf, Jadi Model Baju Muslimah Sejak Usia 3 Tahun, Kini Mantap Berhijab

Terlepas dari itu semua, ia terus memanjatkan doa kepada Allah agar ibu dan saudara kandungnya mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam.

“Saya juga selalu berdoa agar ibu dan saudara-saudara saya yang lain, agar terbuka hatinya untuk memeluk Islam,” ujarnya.

Satu Keluarga Masuk Islam di Aceh

Satu keluarga asal dari Nias, Sumatera Utara (Sumut) yang sudah menetap di Desa Kedai Trumon, Keca­matan Trumon, Aceh Selatan, selama 1 tahun belakangan, resmi meninggalkan agama nenek moyang mereka dan be­ralih menjadi muslim (mualaf).

Acara pensyahadatan itu dilakukan di hadapan Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran den­gan disaksikan tokoh agama, anggota DPRK asal Trumon Amiruddin, Muspika Trumon, sejumlah kepala SKPK, Kamis (9/7/2020).

Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran dalam arahannya ke­pada keluarga yang baru me­meluk Agama Islam itu semoga mereka tetap teguh dalam keyakinan yang baru yaitu Is­lam sampai akhir hayat nantin­ya.

“Kepada saudara kita yang baru masuk Islam tentunya sudah diwajibkan untuk menun­aikan shalat. Oleh karenanya, sudah menjadi tanggung jawab bagi kita semua untuk secara bersama-sama mengajarkan ajaran agama sampai Beliau pandai dan bisa,” pesan Bupati Aceh Selatan.

Kisah Preman Sakti dapat Hidayah, Dari Suka Mabuk-mabukan dan Main Wanita hingga Jadi Mualaf

Diajak Tinggal di Ponpes Madinatul Diniyah Nurul, Mualaf di Labuhan Haji Barat Pilih Tetap di Gubuk

Inilah Gambaran Nabi Muhammad SAW yang Dilihat Orang Ini Lewat Mimpi, Takjub & Langsung Mualaf

Prosesi pensyahadatan yang turut dihadiri dan di­saksikan masyarakat setem­pat ini dibimbing langsung oleh Ustaz Musli Aldi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Mafatihus Sa’adah, Desa In­dra Damai, Kecamatan Kluet Selatan.

Sebelum prosesi pen­syahadatan, Ustaz Aldi lebih dulu bertanya apakah dalam memeluk Agama Islam ada paksaan atau ada janji dari pihak tertentu.

Warga Nias ini pun mantap menjawab bahwa mereka memeluk Islam karena kesadaran sendiri.

Usai prosesi pensyahadatan, sang bapak yang sebelumnya bernama Suda Ali Gulo diberi nama baru Muhammad Muhajir dan ibu dari Lasihmani Hia diberi nama Nurul Hidayah.

Sedang­kan anak-anak mereka juga mendapat nama baru, masing-masing Jhonathan Aldi Gulo Abdul menjadi Hamid dan Dit Bater Bryen diberi nama Abdus Shomad.

Kisah Ibu dan Tujuh Anak Kembali Jadi Muslim, akan Menyusul Suami, Menantu dan Cucu

Diakhir acara diisi dengan tausiah yang disam­paikan oleh Ustaz Afifuddin, Pimpinan Pesantren Busta­nuddin Trumon Tengah.

Dalam tausiahnya,Ustaz Afifuddin berpesan kepada semua masyarakat bahwa wajib mengajarkan untuk me­mantapkan aqidah, thaharah, dan terus dibantu ekonominya agar yang bersangkutan bisa fokus belajar agama. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Juga Lainnya:

Mahasiswa Setubuhi Santriwati 9 Kali hingga Hamil, Pelaku Janji Tanggung Jawab, Korban Keguguran

Jenazah Zulman, TKI yang Meninggal di Malaysia Tiba di Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Aceh Selatan

Sedang Siaran Langsung, Seorang Vlogger Disiram Bensin dan Dibakar Hidup-hidup oleh Mantan Suaminya

Berita Terkini