Berita Aceh Selatan
Diajak Tinggal di Ponpes Madinatul Diniyah Nurul, Mualaf di Labuhan Haji Barat Pilih Tetap di Gubuk
Fatimah Telaum Banua adalah perempuan yang baru masuk Islam bersama tujuh putrinya.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Fatimah Telaum Banua adalah perempuan yang baru masuk Islam bersama tujuh putrinya.
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN – Pimpinan Pondok Pesantren/Dayah Madinatul Diniyah Nurul Pasie Raja, Tgk Mukhlis Al Yusufi kondisi Fatimah Telaum Banua (39) bersama tujuh putrinya.
Fatimah Telaum Banua adalah perempuan yang baru masuk Islam bersama tujuh putrinya.
Namun, ia sekeluarga masih menumpang di gubuk yang ditempati abangnya, di tepi Jalan Nasional, Desa Ujong Blang, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Tgk Mukhlis atau biasa disapa Abu Ngoh mendatangi mereka, setelah membaca berita di Serambinews.com berjudul “Setelah Masuk Islam di Abdya, Ibu Bersama 7 Putri Ini Tinggal di Gubuk Pinggir Jalan,”
Tgk Mukhlis Al Yusufi mengaku tergerak hati untuk melihat dan meninjau kondisi mereka yang telah menjadi keluarga besar Muslim.
• Isu Pemekaran ALA Kembali Mencuat, Sejumlah Pejabat dari Empat Kabupaten Bertemu
• Terjaring Razia Tak Pakai Masker, Pria Ini Dihukum Tapi Tak Hafal Pancasila, Pilih Baca Al-Fatihah
• VIDEO Menikmati Eksotisnya Pantai Batee Tunggai Samadua di Aceh Selatan
Tgk Mukhlis Al Yusufi yang juga anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Selatan ini berniat mau membantu keluarga ini.
Caranya membawa mereka ke Dayah Madinatul Diniyah Nurul Pasie Raja untuk pembinaan agar dapat melaksanakan ibadah dengan baik, tapi mereka bersikeras untuk tetap bertahan di tempat itu.
"Dari berita yang saya baca yang dikirim dalam Group WA MPU Aceh Selatan, kami tergerak hati untuk melihat dan meninjau mereka yang telah menjadi keluarga besar kita Muslim.
Setelah berita mengenai satu keluarga mualaf yang kondisinya memprihatinkan dimuat Serambinews.com, maka sejumlah kalangan datang dan berkinginan untuk membantu.
Tidak hanya Pemerintah Kecamatan Labuhan Haji Barat yang telah membantu fasilitasnya, tetapi juga ulama,” kata Abu Ngoh.
Kedatangan Abon Ngon ke tempat itu, berniat ingin membantu keluarga ini dan membawa ke Dayah Madinatul Diniyah Nurul Pasie Raja untuk pembinaan agar dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
Namun sayang, mereka bersikeras tetap bertahan di gubung yang hanya berukuran 2,5 meter x 6 ini.
