Sedang Disorot, Ternyata Gus Dur Pernah Terang-terangan Sindir DPR, Bahkan Nyaris Dibubarkan

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Dur

SERAMBINEWS.COM - Belakangan DPR RI menjadi sorotan publik usai mengesahkan Omnibus Law.

Hal itu menimbulkan kekecewaaan bagi masyarakat karena dinilai menyusahkan rakyat, terutama kaum buruh.

Aksi protes dan mosi tidak percaya pun digelar, sejumlah mahasiswa juga melakukan aksi demo di sejumlah kota pada Kamis (8/10/20).

Di tengah fenomena DPR RI menjadi sorotan publik, ternyata dulu Presiden RI ini pernah memberikan sindiran yang amat keras bahkan nyaris membubarkan DPR.

Dia adalah Presiden Republik Indonesia Keempat, KH Abdurrahman Wahid, atau lebih akrab disapa Gus Dur.

Tahun 2001 silam Presiden Indonesia ini pernah berseteru dengan MPR dan DPR RI, bahkan menerbitkan dekret terkait pebubaran DPR-MPR.

Kartika Putri Tunjukkan Pakaian Seksinya Sebelum Hijrah, Habib Usman Sontak Kaget dan Istigfar

Viral Video Mahasiswa Diduga Diculik Polisi saat Demo Tolak UU Cipta Kerja, Kini Sedang Diselidiki

Tak hanya itu, Gu Dur juga kerap melontarkan sindiran keras kepada DPR bahkan menyamakannya dengan taman kanak-kanak.

Setidaknya ada dua sindiran keras Gur Dur kepada DPR, berikut di antaranya.

Pertama, Gus Dur pernah menyindir DPR seperti taman kanak-kanak, hal itu dilontarkan ketika menyaksikan rapat DPR.

"Keterangan saya tidak begitu implementasi, karena memang enggan jelas bedanya antara DPR dan Taman Kanak-Kanak," ujar Gus Dur.

Bahkan dari pernyataan itu, sejumlah DPR tersinggung dan mengecam Presiden RI keempat itu untuk menarik kembali ucapannya.

Melalui Omnibus Law UU Cipta Kerja, Indonesia Segera Bentuk Bank Tanah

Demo Tolak UU Cipta Kerja di Sejumlah Kota Berlangsung Rusuh, Bagaimana Nasib Investasi di RI?

Tak lama kemudian, Gus Dur mengatakan bahwa itu hanyalah humor belaka, namun ini bukan satu-satunya sindiran Gus Dur.

Kedua, Gus Dur menyebut DPR bukan lagi taman kanak-kanak tetapi Playgrup, hal itu diutarakan ketika dia mandek dari jabatannya sebagai presiden.

Hal itu diungkapkan dalam buku Fatwa dan Canda Gus Dur tahun 2010, oleh KH Maman Imanulhaq Faqieh, atau Kang Maman.

Gus Dur mengatakan kepada Kang Maman, "Saya menyesal menyamakan DPR dengan taman kanak-kanak."

Halaman
12

Berita Terkini