SERAMBINEWS.COM, PARIS - Jalan-jalan di Paris dan delapan kota Prancis lainnya sepi pada Sabtu (17/10/2020) atau malam pertama jam malam yang diberlakukan selama empat minggu.
Langkah itu diumumkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengekang virus Corona yang muncul kembali ketika infeksi baru memuncak hingga lebih dari 30.000 sehari.
Macron mengatakan jam malam diperlukan untuk menghentikan rumah sakit setempat dibanjiri, lansir AFP, Minggu (18/10/2020).
Di Prancis, hampir 20 juta orang mendekam di rumah oleh jam malam dan pemandangan yang sangat sepi diamati di Marseille, Lyon, Lille dan Toulouse juga.
Baca juga: Wisata Danau Laot Tadu Nagan Raya Semakin Ramai Dikunjungi Warga
Jam malam berlaku sampai jam 6 pagi setiap hari.
Negara ini mengerahkan 12.000 petugas polisi tambahan untuk menegakkan aturan baru.
Banyak pemilik bar dan restoran marah atas aturan itu.
Penguncian selama berbulan-bulan sebelumnya untuk memerangi penyebaran virus Corona di musim semi menghancurkan sektor tersebut.
“Saya berhak mempertanyakan pendekatan pemerintah," kata Xavier Denamur, pemilik Les Philosophes dan beberapa bistro lainnya di distrik Le Marais yang apik di Paris.
Baca juga: Warga Arab Saudi Mulai Khawatirkan Datangnya Musim Dingin, Flu dan Virus Corona Tak Dapat Dihindari
"Saya pikir ini adalah bencana bagi industri,” ujarnya.,
Denamur mengatakan jam malam sebaiknya tidak dimulai sebelum jam 11 malam
“Setidaknya itu tidak akan menghancurkan kami,” katanya.
“Tidak ada bukti bahwa perbedaan beberapa jam ini akan berdampak pada penyebaran virus," klaimnya.
Prancis telah menyaksikan lebih dari 33.300 kematian yang dikonfirmasi dalam pandemi, jumlah kematian tertinggi keempat di Eropa.(*)
Baca juga: Kasus Virus Corona Pidie, Warga Terpapar Covid-19 Sebanyak 219 Orang dan Meninggal 21Orang