Berita Aceh Besar

Arsip Tersimpan 10 Ribu Meter Linier Lebih, Komisi II DPR RI, Nasir Djamil Kunjungi BAST di Bakoy

Penulis: Asnawi Luwi
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi II DPR RI, M Nasir Djamil (kiri), Sekretaris Utama (ANRI), Imam Gunarto (tengah), Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhamad Ihwan (kanan), terlihat menunjuk arsip bernilai sejarah di Kantor Balai Arsip Statis dan Tsunami, Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (19/10/2020).

Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi II DPR RI, M Nasir Djamil kunjungi Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) di Kantor Balai Arsip Statis dan Tsunami, Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (19/10/2020).

Kedatangan M Nasir Djamil atau akrab disapa Bang NJ beserta stafnya disambut oleh Sekretaris Utama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhamad Ihwan dan Kepala Biro Umum ANRI, Sarip Hidayat.

Kedatangan Politisi PKS ini ke BAST untuk meninjau langsung aktivitas di Kantor BAST dan membahas berbagai isu di bidang Kearsipan, terutama yang berkaitan dengan Arsip Tsunami dan arsip Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh yang kini disimpan di Balai Arsip Statis dan Tsunami.

Nasir Djamil mengatakan, saat ini masyarakat masih kurang sadar terhadap pentingnya arsip, untuk itu BAST harus mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya arsip.

Selain itu, kata Nasir Jamil, BAST juga harus mencari arsip-arsip  sejarah Aceh maupun arsip lainnya yang bernilai sejarah sehingga dapat dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan.

Nasir Djamil juga mendukung upaya BAST untuk menjadikan BAST sebagai pusat studi arsip kebencanaan nasional.

Dalam kunjungan tersebut, Nasir Djamil juga meninjau ruang layanan arsip, ruang penyimpanan dan ruang pengolahan arsip statis untuk melihat proses pengolahan arsip statis dan penyimpanan Arsip.

Sementara itu, Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhamad Ihwan kepada Serambinews.com dalam rilisnya dalam rilisnya, Senin (19/10/2020) mengatakan Arsip yang disimpan oleh BAST mencapai 10 ribu meter linier lebih, yang terdiri dari berbagai jenis, baik itu kertas, peta, arsitektur, CD, dan foto.

Arsip Tsunami tersebut sudah diakui oleh UNESCO sebagai Memory of the World pada tahun 2017.

“Arsip tersebut merupakan rekaman peristiwa bencana tsunami, proses mitigasi bencana, serta proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami.” Kata Ihwan.

 Arsip-arsip tersebut kata Ihwan, disimpan dan di rawat agar menjadi bukti sejarah dan rujukan bagi generasi sekarang maupun dimasa yang akan datang tentang bagaimana proses rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan pasca Tsunami di Aceh.

 "Arsip tsunami juga menjadi memori kolektif bagi masyarakat dunia karena telah mampu menciptakan semangat persatuan, solidaritas, dan kemanusiaan di antara bangsa-bangsa di dunia,” ujar Ihwan.(*)

Baca juga: Asisten Sekda Aceh Terima Penghargaan dari ANRI

Baca juga: Upaya Cegah Unjuk Rasa Anarkis, Polres Aceh Tengah Gelar FGD

Baca juga: Ibu Muda Korban Rudapaksa Residivis Keluar RS Besok, tak Pulang ke Rumah tapi Tinggal di Tempat Ini

Berita Terkini