Update Corona di Aceh

Laboratorium Unsyiah Tidak Cantumkan Nilai CT Pemeriksaan RT-PCR Covid-19, Ini Penyebabnya

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksin virus Corona yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute, Moskow, Rusia pada 6 Agustus 2020.

CT value, lanjutnya, juga diberikan untuk pasien rawat yang perlu tindakan emergency, juga atas permintaan DPJP.

"Selain itu, CT value diberikan kepada orang yang hasil swabnya positif berulang lebih dari empat kali.

Tujuannya, untuk bisa dilihat serial progress CT value dan viral load di pasien, baik atas permintaan DPJP maupun pasien," ujarnya.

Ichsan menambahkan, jika ada lab di luar sana yang selalu mencantumkan nilai CT pada hasil pemeriksaan swab RT-PCR-nya, itu mengindikasikan mereka tidak tahu dan atau enggan mengikuti panduan (guideline) yang telah ditetapkan untuk melayani konsumen dan atau sengaja melakukannya untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya (profit oriented).

Menurut Ichsan, Lab Penyakit Infeksi FK Unsyiah selalu berusaha menjalankan aktivitasnya sesuai asas keilmuan, regulasi, dan pedoman (guideline) yang ada.

"Jadi, mohon jangan meminta Lab Unsyiah untuk ikut-ikutan melakukan hal yang sama, yang tidak sesuai dengan pedoman yang sudah diberikan oleh pemerintah, WHO, dan organisasi profesi yang mengerti keilmuan dengan baik," kata Dosen FK Unsyiah ini.

Dalam konteks medis, nilai CT ini berbanding terbalik dengan jumlah asam nukleat yang menunjukkan jumlah RNA virus pada sampel yang diperiksa.

Jadi, semakin tinggi nilai CT, semakin rendah jumlah RNA virus pada sampel. Sebaliknya, semakin rendah nilai CT, berarti semakin tinggi jumlah RNA virus dan semakin tinggi pula viral load pada sampel.

Viral load adalah jumlah virus yang berada atau menutupi permukaan paru-paru pasien yang terinfeksi virus, termasuk virus corona penyebab Covid-19. 

Adapun RNA singkatan dari Ribonucleic Acid, merupakan molekul polimer yang terlibat di dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen.

Seperti halnya DNA, RNA dirakit sebagai rantai nukleotida. Namun, RNA lebih sering ditemukan di alam sebagai untai tunggal yang melipat ke dirinya sendiri daripada untai ganda yang berpasangan.

Berbeda dengan DNA yang pada umumnya dapat dijumpai dalam inti sel, kebanyakan dari RNA justru terdapat dalam sitoplasma, khususnya pada ribosom.

Merujuk pada Wikipedia, RNA adalah hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA. Sebagai polimer gen, RNA ini jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan DNA. (*)

Berita Terkini