Guru, Samuel Paty, telah digembar-gemborkan sebagai simbol cita-cita sekuler Prancis yang kukuh dan penolakannya terhadap gangguan agama di ruang publik.
Baca juga: Rapat Paripurna DPRK Diwarnai Kecaman Terhadap Presiden Prancis yang Menghina Nabi Muhammad
Macron dan anggota pemerintahannya telah berjanji untuk terus mendukung karikatur yang dilindungi oleh kebebasan berekspresi.
Politisi Muslim, ulama, dan masyarakat biasa mengutuk penggambaran semacam itu sebagai bentuk ujaran kebencian dan memandangnya sebagai penghinaan terhadap Islam.(*)