Internasional

PM Ethiopia Pecat Panglima Militer Melalui Twitter, Gagal Tumpas Pemberontakan di Tigray

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Adem Mohammed, Panglima Militer Ethiopia hanya selama 17 bulan

SERAMBINEWS.COM, ADDIS ABABAS - Panglima militer Ethiopia bersama Kepala Intelijen dan Menteri Luar Negeri telah dipecat saat pertempuran berlanjut di wilayah bergejolak Tigray utara.

Kantor Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan pergantian di Twitter, tetapi tidak ada alasan yang diberikan untuk perubahan tersebut.

Ketegangan berkepanjangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Tigray memuncak saat bentrokan meletus pada Rabu (4/11/2020) lalu.

Lusinan korban tewas telah dilaporkan dengan lebih banyak serangan udara, lansir BBCNews, Senin (9/11/020).

Ada kekhawatiran konflik tersebut dapat menyebabkan perang saudara, yang juga dapat membuat negara tetangga tidak stabil.

Mengapa ada ketakutan akan perang saudara di Ethiopia

Abiy Ahmed jadi orang yang mengubah Ethiopia

Reformasi yang berani mengungkap perpecahan etnis Ethiopia

PBB mengatakan telah terjadi bentrokan antara pasukan federal dan pasukan Tigrayan di delapan lokasi berbeda.

Dikatakan sembilan juta orang berisiko tinggi mengungsi akibat pertempuran itu.

Bantuan tidak dapat mencapai Tigray karena telah ditutup dan komunikasi dengan wilayah tersebut juga terputus.

Seorang anggota milisi Amhara Ethiopia berjaga-jaga di Kota Musebamb, 44 km baratlaut Gondar, Tigray, Ehiopia, Sabtu (7/11/2020). (AFP/EDUARDO SOTERAS)

Baca juga: Ethiopia Diambang Perang Saudara, PM Umumkan Keadaan Darurat di Kawasan Bergejolak Tigray

Pada saat bersamaan Panglima Angkatan Darat: Jenderal Adem Mohammed digantikan oleh wakilnya Jenderal Berhanu Jula

Kepala intelijen: Kepala negara bagian Amhara Temesgen Tiruneh mengambil alih dari Demelash Gebremichael, yang menjadi komisaris polisi

Menteri Luar Negeri: Demeke Mekonen , yang merupakan wakil perdana menteri, juga mengambil peran sebagai menteri luar negeri dari Gedu Andargachew.

Perubahan itu terjadi sehari setelah parlemen, dalam sesi darurat, memilih untuk membubarkan pemerintah Tigray dengan mengatakan mereka melanggar konstitusi dan membahayakan konstitusional.

Baca juga: Sungai Nil Meluap, Banjir Terjang Sudan, Warga Tetap Banggakan Bendungan Nil Kontroversial Ethiopia

Halaman
12

Berita Terkini