Hari ini dia mengemudi melalui jalan-jalan di Kota Gaza untuk menjemput Aya Saleem yang berusia 27 tahun untuk berbelanja.
“Kami hidup dalam masyarakat konservatif," ujarnya.
"Jadi ketika saya melihat ada perusahaan taksi khusus perempuan ... saya merasakan ada semacam kebebasan,” kata Saleem.
Dia mengenakan tunik panjang coklat, kerudung krem dan masker biru pucat dan membawa tas.
"Ketika saya bersama seorang wanita, saya merasa nyaman ..." ujarnya.
"Saya merasa lebih bebas dan kemudian bisa berbicara," katanya.
Baca juga: Palestina Akan Kerjasama Lagi dengan Israel, Krisis Ekonomi dan Virus Corona Sudah Sangat Parah
Dia menambahkan layanan taksi wanita sejalan dengan syariah, kode Islam yang dipromosikan Hamas di Jalur Gaza.
Saleem senang dengan gagasan itu dan berharap segera melihat lebih banyak pengemudi taksi wanita di jalan-jalan Gaza.
Abu Jubbah mengatakan ingin mengembangkan bisnisnya.
"Seorang wanita menelepon saya baru-baru ini untuk memberi tahu bahwa dia ingin bekerja sebagai sopir taksi ," katanya.
"Saya mengatakan kepadanya kami akan berbicara lagi tetapi saya sudah merasa bahwa proyek ini akan mendapatkan momentum," tutupnya.(*)