Memantau Burung Migrasi dan Menikmati Panorama di Sekitar Burni Telong

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunitas Aceh Birder memandu Duta Wisata Bener Meriah untuk memantau burung migrasi dan endemik Sumatera yang mendiami Damaran Baru Ecovillage, Selasa (17/11/2020).

* Duta Wisata Kunjungi Damaran Baru Ecovillage

Damaran Baru Ecovillage menghadirkan suasana pedesaan yang asri dan penduduknya sangat ramah terhadap siapapun yang datang ke kampung itu. Kalau Anda menginap di sana, akan bisa merasakan sejuknya malam dan pagi hari. Saat pagi tiba, Anda akan disuguhkan dengan panorama Gunung Burni Telong (gunung berapi) yang memiliki ketinggian 2.624 meter dari permukaan laut (mdpl). Hijaunya hamparan kebun kopi dan rumah-rumah penduduk tertata rapi di kaki Gunung Burni Telong juga menjadi pemandangan yang tidak bisa dilupakan.

Komunitas Aceh Birder memandu Beru Bujang (Duta Wisata) Kabupaten Bener Meriah untuk memantau burung migrasi dan endemik Sumatera yang mendiami Damaran Baru Ecovillage, di Kampung Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, kabupaten setempat, Selasa (17/11/2020).Pemantauan burung itu bukan kali pertama dilakukan oleh Komunitas Aceh Birder. Pada Januari lalu, mereka juga memandu wisatawan dari Jepang yang berkunjung ke Bener Meriah.

Duta Wisata Bener Meriah yang ikut serta dalam kegiatan itu antara lain Ramadhan Wan Fitrah, Dhea Aurora, Desi Fitri Yanti, dan Zulfikri Dwi Sahputra.Kemudian, juga ada Bulan Rejeki (Anggota Tim LPHK Damaran Baru).

Ketua Komunitas Aceh Birder, Agus Nurza, kepada Serambi, Rabu (18/11/2020), mengatakan, pengamatan burung migrasi dan endemik Sumatera ini bertujuan untuk mengedukasi Beru Bujang Bener Meriah tentang keanekaragaman flora dan fauna yang mendiami Damaran Baru Ecovillage dan nanti mereka diharapkan bisa mempromosikannya kepada wisatawan.

“Dalam kegiatan ini, kita juga coba menggali potensi wisata lain sambil memantau jenis-jenis satwa liar yang ada di kawasan Damaran Baru Ecovillage. Kebetulan, hari ini (kemarin-red) kita bisa melihat burung migrasi dan beragam jenis burung lain,” ujar Agus Nurza yang juga peneliti burung endemik Sumatera.

Khusus untuk burung migrasi, menurut Agus, biasanya hanya bisa dipantau dari Agustus sampai Maret. Masih terjaganya habitat burung liar di Damaran Baru Ecovillage, sambungnya,memiliki arti penting bagi lingkungan dan menguntungkan petani kopi di Dataran Tinggi Gayo (DTG).

“Makanya, kita coba mengedukasi para Duta Wisata agar mereka bisa mempromosikan dan ikut ambil bagian dalam kampanye menjaga kelestarian alam termasuk satwa liar yang ada di kawasan Damaran Baru Ecovillage,” harap Agus yang juga Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Bener Meriah.

Berdasarkan hasil penelitiannya, sebut Agus, di kawasan itu ada 11 spesies burung endemik Sumatera dan puluhan spesies lain.“Hasil penelitian saya sudah dipresentasikan pada simposium dan konferensi peneliti dan pengamat burung Indonesia, di Universitas Negeri Semarang pada tahun 2017 lalu,” ungkapnya.

Dengan masih ditemukan 11 spesies burung endemik Sumatera di Damaran Baru Ecovillage, menurut Agus, kawasan itu berpeluang besar untuk dikembangkan menjadilokasi ekowisata di Bener Meriah.“Ini potensi besar bagi Bener Meriahuntuk menarik minat wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke daerah kita,” timpal Agus.

Dengan adanya wisatawan yang berkunjung ke daerah ini, otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor pariwisata. “Saya berharap dukungan dari semua pihak agar potensi wisata berbasis edukasi ini bisa berkembang dan kawasan Damaran Baru Ecovillage tetap terjaga kelestariannya,” harapnya.

Terkait masuknya Damaran Baru Ecovillage sebagai nominasipenerima Anugerah Pesona Indonesia (API)Award 2020, ia mengharapkan dukungan dan partisipasi dari semua pihak agar bisa menjadi juara.“Jika menjadi juara API Award 2020, Damaran Baru Ecovillage makin dikenal luas dan akan meningkatkan kunjungan wisatawan,” tutup Agus.

Sementara itu, Duta Wisata Bener Meriah, Beru Dhea Aurora, mengatakan, dirinya sangat senang diajak oleh Komunitas Aceh Birder untuk memperdalam pengetahuan tentang satwa yang beranekaragam, cantik, dan menarik. “Satu lagi, kegiatan ini sangat seru karena kita bisa menjelajah alam,” ungkapnya.

Dhea juga berharap kepada pengunjung atau warga lokasi itu sekitar dan generasi muda agar tetap sadar untuk menjaga alam dan cinta terhadap satwa liar karena mereka juga makhluk hidup yang harus dijaga kelestariannya.

Untuk diketahui, Damaran Baru Ecovillage menghadirkan suasana pedesaan yang asri, penduduknya sangat ramah terhadap siapapun yang datang ke kampung itu, serta tersedia homestay dengan tarif terjangkau. Kalau Anda menginap di sana, akan bisa merasakan sejuknya malam dan pagi hari.Ketika malam, suasana dingin sangat terasa. Karena itu, disarankan agar tidak lupa membawa pakaian tebal/jaket agar Anda nyaman.

Saat pagi tiba, Anda akan disuguhkan dengan panorama Gunung Burni Telong (gunung berapi) yang memiliki ketinggian 2.624 meter dari permukaan laut (mdpl).Hijaunya hamparan kebun kopi dan rumah-rumah penduduk tertata rapi di kaki Gunung Burni Telong juga menjadi pemandangan yang tidak bisa dilupakan.Tak sampai disitu, mata Anda juga akan disibukkan dengan aktivitas masyarakat yang silih berganti. Ada yang berkebun, bekerja sebagai PNS, pengrajin tempe dan tahu, dan berbagai pekerjaan lainnya. (budi fatria)

Berita Terkini