SERAMBINEWS.COM, BRASILIA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro tampak berseri-seri pada Rabu (18/11/2020).
Setelah timpalannya dari Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kejantanannya dalam satu pidato.
Langsung memicu banjir lelucon dari netizen tentang "bromance" yang sedang tumbuh.
Putin memuji Bolsonaro dalam pidatonya di pertemuan puncak virtual kelompok ekonomi berkembang BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan).
Dilansir AFP, Putin mengatakan presiden sayap kanan itu adalah contoh keberanian untuk manajemen pandemi virus Corona.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Rusia Gugat Jubir Kremlin Atas Tuduhan Mata-mata dan Pencemaran Nama Baik
"Anda bahkan terinfeksi secara pribadi oleh penyakit ini, dan bertahan dari cobaan dengan keberanian besar," kata Putin tentang Bolsonaro pada Juli 2020, menurut transkrip yang diposting orang Brasil di Facebook.
"Saya tahu momen itu pasti tidak mudah, tetapi Anda menghadapinya seperti pria sejati dan menunjukkan kualitas maskulinitas terbaik, seperti kekuatan dan kemauan," tambahnya.
Selain memposting video dan transkrip online, Bolsonaro dengan bangga mengutarakan pidato dengan sekelompok pendukung di luar istana presiden.
"Ada yang melihat pidato presiden Rusia kemarin?
"Apakah ada yang mengerti?" Bolsonaro bertanya.
Episode itu memicu banjir meme yang mengolok-olok orang kuat Rusia dan populis Brasil.
Baca juga: VIDEO - Pasukan Rusia Tempati POS PENGAMATAN di Nagorno-Karabakh
Dalam satu foto, Bolsonaro bertelanjang dada duduk di belakang Putin yang juga bertelanjang dada di atas kudanya.
Yang lain bercanda bahwa Bolsonaro tampaknya menggoda pasangan baru setelah putus dengan idola politiknya, Presiden AS Donald Trump.
Setelah yang terakhir kalah dalam pemilihan kembali dua minggu lalu.
Baca juga: AS Ribut di Dalam Negeri, Rusia Perkuat Armada Militer, Dari Samudra Hindia Hingga Afrika
Terlepas dari pujian Putin, para ahli kesehatan masyarakat dengan tajam mengkritik penanganan Bolsonaro terhadap Covid-19.
Karena telah menewaskan lebih dari 166.000 orang di Brasil.
Jumlah kematian tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.(*)