MTQN Ke-28 di Padang, Ketika Cabang Khat Jadi Pelipur Lara Kafilah Aceh

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zunfikriah foto bersama dengan dua pelatihnya, Drs H Usman Musa dan Tarmizi SPdI, seusai tampil pada babak final cabang kaligrafi (khat) golongan dekorasi putri di GOR Universitas Negeri Padang, Kamis (19/11/2020) sore.

Belajar kaligrafi sejak SMP

Ketika bincang-bincang dengan Serambi di pemondokan kafilah Aceh, Hotel Amaris, Padang, tadi malam, Zul menceritakan kisahnya menjadi sebagai seorang kaligrafer.

“Saya belajar kaligrafi ketika masih kelas 1 SMP di balai pengajian Gampong Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Di tempat pengajian itu saya dan kawan-kawan diajarkan kaligrafi oleh Pak Hamdan Amran, kini sudah almarhum,” ujar Zul.

Zunfikriah merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Muhammad (almarhum) dan Halimah.

Perempuan yang sudah memiliki dua putra hasil pernikahannya dengan Hasan Basri, PNS Pemko Lhokseumawe, ini aktif mengikuti lomba kaligrafi sejak 2004.

“Pada MTQN Tahun 2016 di NTB, saya mewakili DKI Jakarta dan dapat juara pertama cabang kaligrafi golongan naskah. Waktu itu, saya mengikuti program diklat kaligrafi selama setahun di BLK Bogor kemudian datang tawaran untuk bergabung bersama kafilah DKI,” ujar perempuan kelahiran 15 Maret 1988, tersebut.

Zul mengisahkan, jauh sebelumnya, yaitu pada 2004 dia sudah mengikuti MTQ berbagai tingkatan dengan cabang kaligrafi, baik golongan naskah, hiasan mushaf maupun dekorasi.

Pada MTQ Aceh di Kota Langsa tahun 2005, Zul yang mewakili Aceh Utara meraih juara II khat golongan naskah.

Ketika seleksi untuk MTQN di Kendari (Sulawesi Tenggara) pada 2006, Zul lolos mewakili Aceh, namun pada pengalaman pertamanya berlomba di event nasional itu tidak mendapatkan gelar juara.

Baca juga: VIDEO Berhias Kaligrafi dan Aneka Seni Aceh Ini Dia Guntomara

Baca juga: Mengenal Said Akram, Maestro Kaligrafi Kontemporer Asal Aceh yang Karyanya Mendunia

Pada 2007, Zul ikut MTQ Tingkat Provinsi Aceh di Bireuen dan meraih juara I cabang khat golongan naskah.

Ketika mewakili Aceh ke MTQNdi Banten tahun 2008, Zul meraih juara II golongan naskah.

Tahun 2009, ketika MTQ Aceh di Takengon, Zul yang mewakili Aceh Utara meraih juara I.

Berdasarkan prestasi itu, Zul kembali mewakili Aceh ke MTQN di Bengkulu tahun 2010 namun tidak mendapatkan juara.

Ketika MTQ Aceh di Tamiang tahun 2011, Zul meraih juara I golongan dekorasi.

Selanjuntya, Zul berangkat mewakili Aceh ke MTQN di Ambon dan mendapat juara harapan I khat naskah.

Halaman
123

Berita Terkini