Laporan Muhammad Nazar | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pidie menurunkan tim untuk menguji sampel air warna merah di Gampong Kumbang, Kemukiman Trueng Campli, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, Senin (30/11/2020).
Dalam pengujian sampel air sungai berwarna merah yang menghebohkan tersebut, pihak DLH menggandengkan Polres Pidie.
Untuk diketahui, air sungai berubah menjadi merah terjadi di Gampong Kumbang, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, Minggu (29/11/2020) kemarin, sehingga membuat warga heboh.
Peristiwa langka itu membuat warga panik untuk mencari sumber air tersebut.
Baca juga: BERITA POPULER - Foto Selir Tersebar Menikah dengan Orang Sama sampai Lega Gorok Leher Selingkuhan
Belakangan diketahui, penyebab air berubah merah diduga dari zat pewarna pakaian dari pemilik kandang ayam.
Zat pewarna tersebut dari jenis Rogaplex Red 2767.
"Zat pewarna pakaian itu bisa mencemari lingkungan. Kalau bahayanya, kita akan tunggu hasil laboratorium," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pidie, Safrizal, SSTP, Mec Dev kepada Serambinews.com, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Heboh Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie, Warga Penasaran
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie
Baca juga: Awas Potensi Serangan Gelombang Kedua Virus Corona, Tetap Waspada & Kenali Gejala Covid Seperti Ini
Makanya, sebut Safrizal, DLH Pidie telah menurunkan tim ke lokasi untuk menguji sampel air tersebut.
Air itu akan dilakukan pengujian di laboratorium DLH Pidie.
Hasil Biological Oxygen Demand (BOD) akan keluar selama satu minggu.
BOD adalah jumlah oksigen larut yang diperlukan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik di dalam air.
Baca juga: Viral Video Puluhan Mobil Ambulans Bikin Acara Kopdar, Nyalakan Lampu Strobo Hingga Suara Sirene
"Proses keluarnya hasil lab memang satu minggu, nanti kita akan publikasikan. Saat ini masih bekerja," jelas Kepala DLH Pidie.
Ia menambahkan, warga jika menemukan air sungai maupun air sumur yang berubah.
Idealnya cepat memberitahukan kepada DLH Pidie sehingga tim bisa diturunkan dengan cepat ke lapangan.
Baca juga: Maling Gasak 17 Unit Komputer Balai Latihan Kerja, Pelaku Terekam CCTV
Baca juga: 12 Warga Lhokseumawe Masih Terpapar Covid-19, 302 Orang Dinyatakan Sembuh dan 14 Meninggal
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Tiri hingga Hamil 4 Bulan, Masih Minta Dilayani Meski Korban Sedang Mengandung
"Sebab, jika cepat diberitahukan, maka petugas DLH Pidie lebih cepat mengambil sampel air dan mengujinya di lab sehingga diketahui penyebabnya," pungkas Safrizal.(*)