Tak hanya pandai mengaji, Nabhani juga fasih bertutur dalam bahasa Arab. Hal inilah yang mengantarkannya mengemban tugas sebagai salah satu personel misi perdamaian PBB ke Sudan.
Ia bertugas sebagai penerjemah Bahasa Arab bagi pasukan PBB asal Indonesia.
Kemahiran Nabhani berbahasa Arab dia dapatkan saat menempuh pendidikan di salah satu dayah di kampung halamannya, Bireuen.
Ilmu itulah yang kemudian ia aplikasikan kepada santri-santri di dayah tempat ia mengajar dan tinggal saat ini.
Selama proses belajar, ia kerap menyampaikan pesan-pesan bermanfaat kepada muridnya, terlebih para anak didiknya didominasi oleh santri usia remaja.
“Apa yang saya lakukan ini merupakan salah satu kewajiban di luar tugas pokok kepolisian dan menjadi tanggung jawab saya sebagai anggota Polri,” kata Briptu Nabhani, saat diwawancarai Serambi, Rabu (1/7/2020) lalu di Markaz Al Islah Al Aziziyah, di Banda Aceh.
Baca juga: Kisah Sana Khan Mundur dari Bollywood Demi Perdalam Islam, Kini Berhijab dan Dinikahi Ulama India
Dia juga mengaku sangat senang bisa mengajar mengaji, serta mengajar kitab dan Bahasa Arab, bagi anak-anak yatim tersebut.
"Rasa penat dan lelah di kantor hilang seketika jika sudah mengajar para santri di sini," ungkap Nabhani.
Nabhani mengaku sudah enam tahun mengajarkan ilmu agama dan mengaji di Dayah Markaz Al Islah Al Aziziyah.
Dimulai pada tahun 2014 saat mengikuti Program Polisi Saweu Dayah.
Dari 25 polisi yang ditempatkan di dayah tersebut, hanya dirinya yang bertahan dan beradaptasi.
Nabhani bahkan menetap di dayah tersebut.
Baginya, menjadi seorang guru ngaji adalah panggilan hati.
Bahkan usai bertugas di Sudan nanti, ia tetap berkeinginan kembali mengajar ngaji.
"Selepas pulang nanti dari Sudan, saya bertekad tetap terus menjadi guru ngaji di sini," ujarnya.
Lantas apa impian dan harapannya ke depan?
Nabhani mengaku ingin jajaran kepolisian bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Ia juga berharap mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk bisa terus mengajar mengaji dan bermanfaat bagi masyarakat dan Negara.(*)