Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE – Persediaan telur ayam dan minyak goreng (migor) curah di pasar Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami krisis selama beberapa hari terakhir hingga Senin (7/12/2020).
Bahkan ada pedagang tidak punya lagi stok telur ayam akibat terhenti pengiriman pesanan dari produsen di Medan, Sumatera Utara.
Persediaan telur ayam yang terbatas pada beberapa pedagang di Pasar Blangpidie, dijual dengan harga tinggi berkisar antara Rp 48.000 sampai Rp 50.000 per papan (satu papan sebanyak 30 butir).
Harga tersebut naik mencapai Rp 5.000 per papan dari bulan lalu, berkisar antara Rp 42.000 sampai Rp 45.000 per papan.
Sedangkan harga migor curah di Pasar Blangpidie, lokasi Desa Meudarang Ara dari Rp 22.000 melonjak menjadi Rp 25.000 per bambu (satu bambu sama 2 liter).
Fahmi, pedagang grosir telur ayam di Pasar Blangpidie, kepada Serambinews.com, Senin (7/12/2020) mengaku, selama dua hari terakhir tidak ada lagi stok, karena pengiriman dari produsen sangat terbatas.
“Kita minta 200 ikat, dikirim 50 ikat (satu ikat 10 papan telur ayam atau 300 butir). Tidak lama juga habis,” katanya.
Eri, pedagang grosir telur ayam di Jalan Iskandar Muda, Desa Geulumpang Payung, Blangpidie, mengaku stok telur ayam sangat terbatas. Telur ayam yang diperoleh dari produsen dari Pante Labu, Sumut.
Grosir telur ayam yang baru buka ini mengaku menjual telur ayam Rp 48.000 per papan. “Informasi saya dapat banyak telur ayam produksi Medan, sebagian besar dibawa ke Jakarta,” katanya.
Sementara beberapa pedagang di Pasar Blangpidie menjual telur ayam Rp 50.000 per papan, namun persediaan sangat terbatas, malahan ada pedagang tidak punya lagi stok.
Baik Fahmi maupun Ery menjelaskan, permintaan telur ayam adri masyarakat masih tinggi. Telur ayam digunakan untuk kebutuhan menu kenduri maulid, termasuk untuk bawaan (buah tangan) ketika menghadiri undangan hajatan kenduri yang belakangan ini kembali gencar dilaksanakan masyarakat.
Famhi lebih lanjut menjelaskan, migor curah mengalami kenaikan harga sejak dua hari terakhir. Modal satu drum migor curah naik menjadi Rp 2,3 juta isi 100 bambu per drum. Harga jual menjadi Rp 25.000 per bambu atau naik Rp 3.000 per bambu, dibanding sebelumnya Rp 22.000 per bambu.
Kenaikan harga migor curah, menurut perkirakan pedagang disebabkan melonjak harga bahan baku minyak kelapa sawit (CPO) akhir-akhir ini.
Pantauan Serambinews.com, Senin (7/12/2020), harga bahan kebutuhan lain di Pasar Blangpidie yang masih tinggi, yaitu pada kisaran Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kg.