Berita Aceh Barat Daya

Abdya Krisis Telur Ayam dan Minyak Goreng, Harga Melonjak

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang grosir telur ayam di  Jalan Iskandar Muda, Blangpidie, Abdya, sedang mengikat telur ayam yang dipesan pembeli, Minggu (6/12/2020). Harga telur ayam melonjak dari Rp 42.000 sampai  Rp 45.000 menjadi Rp 48.000 sampai Rp 50.000 per papan akibat persediaan sangat terbatas. 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE – Persediaan telur ayam dan minyak goreng (migor) curah di pasar Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami krisis selama beberapa hari terakhir hingga Senin (7/12/2020). 

Bahkan ada pedagang tidak punya lagi stok telur ayam akibat terhenti pengiriman pesanan dari produsen di Medan, Sumatera Utara.

Persediaan telur ayam yang terbatas pada beberapa pedagang di Pasar Blangpidie, dijual dengan harga tinggi berkisar antara Rp 48.000 sampai Rp 50.000 per papan (satu papan sebanyak 30 butir).

Harga tersebut naik mencapai Rp 5.000 per papan dari bulan lalu, berkisar antara Rp 42.000 sampai Rp 45.000 per papan.

Sedangkan harga migor curah di Pasar Blangpidie, lokasi Desa Meudarang Ara  dari Rp 22.000 melonjak menjadi Rp 25.000 per bambu (satu bambu sama 2 liter).

Fahmi, pedagang grosir telur ayam di Pasar Blangpidie, kepada Serambinews.com, Senin (7/12/2020) mengaku, selama dua hari terakhir tidak ada lagi stok, karena pengiriman dari produsen sangat terbatas.

“Kita minta 200 ikat, dikirim 50 ikat (satu ikat 10 papan telur ayam atau 300 butir). Tidak lama juga habis,” katanya.

Eri, pedagang grosir telur ayam di Jalan Iskandar Muda, Desa  Geulumpang Payung, Blangpidie, mengaku stok telur ayam sangat terbatas. Telur ayam yang diperoleh dari produsen dari Pante Labu, Sumut.

Grosir telur ayam yang baru buka ini mengaku menjual telur ayam Rp 48.000 per papan. “Informasi saya dapat banyak telur ayam produksi Medan, sebagian besar dibawa ke Jakarta,” katanya.

Sementara beberapa pedagang di Pasar Blangpidie menjual telur ayam Rp 50.000 per papan, namun persediaan sangat terbatas, malahan ada pedagang tidak punya lagi stok.

Baik Fahmi maupun Ery menjelaskan, permintaan telur ayam adri masyarakat masih tinggi. Telur ayam digunakan   untuk kebutuhan menu kenduri maulid, termasuk untuk bawaan (buah tangan) ketika menghadiri undangan hajatan kenduri yang belakangan ini kembali gencar dilaksanakan masyarakat.

Famhi lebih lanjut menjelaskan, migor curah mengalami kenaikan harga sejak dua hari terakhir. Modal satu drum migor curah naik menjadi Rp 2,3 juta isi 100 bambu per drum. Harga jual menjadi Rp 25.000 per bambu atau naik Rp 3.000 per bambu, dibanding sebelumnya Rp 22.000 per bambu.

Kenaikan harga migor curah, menurut perkirakan  pedagang disebabkan  melonjak harga bahan baku minyak kelapa sawit (CPO) akhir-akhir ini.

Pantauan Serambinews.com, Senin  (7/12/2020),  harga bahan kebutuhan lain di Pasar Blangpidie yang masih tinggi, yaitu pada  kisaran Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kg.

Pedagang tradisional  di Jalan Cut Meutia Pasar Blangpidie menyebutkan, harga cabai merah memang naik turun sesuai persediaan stok di pasaran.

Sedangkan harga cabai rawit masih lumayan tinggi Rp 32.000 per kg.

Sementara harga sejumlah bahan kebutuhan lain masih stabil selama satu bulan terakhir.

Seperti harga eceran gula pasir masih stabil pada kisaran Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kg.

Bawang merah impor pada kisaran harga Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg.

Namun, bawang merah lokal masih tinggi berkisar antara  Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kg.

Bahan sayur-sayuran juga stabil, antara lain tomat berkisar antara Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kg, dan kentang Rp 12.000 per kg.(*)

Baca juga: Setelah Pecat Yoel Romero, UFC Bakal Lakukan PHK Besar-besaran Sebelum Tahun 2020 Berakhir

Baca juga: Pemkab Aceh Tamiang Optimis Bisa Turunkan Angka Kemiskinan 

Baca juga: Abdya Kembali Bertambah Satu Kasus Baru Positif Covid-19, Probable dan Suspek Tetap Kosong

Berita Terkini