Banjir di Aceh Utara

Mercu Bendungan Krueng Pase Peninggalan Belanda di Aceh Utara Jebol

Penulis: Jafaruddin
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mercu Bendungan Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia Aceh Utara jebol.

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Mercu bendungan irigasi Krueng Pase peninggalan Belanda di Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara pada Minggu (6/12/2020) sekira pukul 09.15 WIB jebol. 

Kondisi dipastikan akan berpengaruh untuk mengalirkan air ke sawah warga. 

Diberitakan sebelumnya, Mercu bendungan tersebut pernah jebol Tahun 2008 lalu sehingga mengakibatkan sekitar 11.000 areal sawah tujuh kecamatan di Aceh Utara satu kecamatan di Lhokseumawe tak bisa digarap lagi saat ini.  

Delapan  kecamatan tersebut, Syamtalira Bayu, Samudera, Meurah Mulia, Tanah Luas, Nibong, Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Matangkuli dan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. 

Kondisi mercu bendungan itusebelum jeol, sudah rusak empat tahun yang lalu. Namun, hingga kemarin belum diperbaiki. 

“Kemarin kami mendapat informasi bendungan tersebut jebol, kemudian langsung datang ke lokasi untuk memastikannya, ternyata benar sudah jebol,” kata Ketua Forum Komunikasi Peduli Petani Pemakai Air (FKP3A) Irigasi Krueng Pase, Ismail Yusuf kepada Serambinews.com, Senin(7/12/2020).

Warga berharap supaya irigasi krueng peninggalan masa kolonial Belanda tersebut segera diperbaiki denganpermanen agar tidak menimbulkan keresahan petani.

Jebolnya mercu tersebut setelah terjadi banjir di Aceh Utara akibat guyuran hujan deras selama tiga hari terakhir ini.(*)

Baca juga: Kisah Nyakmi, Wanita Tunanetra yang Menopang Hidup dengan Menganyam Tikar Pandan

Baca juga: Kasus Mayat Pria Tanpa Kepala dan Kaki, Petugas Sampah Kaget Temukan Potongan Tangan di Plastik

Baca juga: VIRAL Meski Sudah Lama Putus dan Ada Keluarga Gak Suka, Pemuda Tetap Lamar Mantan Kekasih

Baca juga: Lima Rumah Hanyut, Tiga Ambruk ke Sungai

Berita Terkini