Emak-emak Curhat ke Kapolda, Bocah Korban Banjir Peluk Irjen Wahyu Widada

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Wahyu Widada, mendengar curhat emak-emak di posko pengungsian korban banjir di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.

SIGLI - Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Wahyu Widada MPhil, bersama Karo Ops dan Direktur Sabhara, serta jajarannya, Selasa (8/12/2020), mengunjungi korban banjir di Aceh Utara. Dalam kunjungan itu, Jenderal bintang dua ini sempat berdialog dengan emak-emak yang sekarang tinggal pada salah satu lokasi pengungsian di Kecamatan Matangkuli. Dalam pertemuan yang berlangsung akrab, emak-emak curhat tentang banyak hal kepada Kapolda. Curhat itu mulai dari soal anak-anak mereka yang mulai demam dan gatal-gatal, kekurangan air minum, hingga meminta Kapolda untuk menginap  di tempat tersebut.

Kapolda berangkat dari Banda Aceh, pada Selasa (8/12/2020) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Setibanya di Aceh Utara, Irjen Pol Wahyu Widada, langsung meninjau Mapolsek Lhoksukon yang ikut terendam banjir. Beberapa hari lalu, ketinggian air di Mapolsek tersebut sempat mencapai atapnya.

Setelah itu, Kapolda bersama rombongan yang menaiki perahu karet dengan ditarik personel polisi mengarungi banjir menuju ke salah satu posko pengungsi di Kecamatan Matangkuli. Saat tiba di tempat tersebut, Irjen Pol Wahyu Widada langsung duduk lesehan bersama emak-emak. Kehadiran Kapolda sontak memantik perhatian pengungsi banjir lainnya. Tak lama kemudian, emak- emak yang lain juga datang ke posko tersebut untuk menumpahkan curhat kepada sang jenderal. Suasana kedekatan emak-emak dengan Kapolda terlihat kentara dalam pertemuan tersebut.

Saat Kapolda baru duduk dan belum sempat bertanya apa-apa tentang keadaan korban banjir, malah emak-emak secara berebutan sudah bertanya lebih dulu. "Pak Jenderal, tolong kami Pak, sudah empat hari kami mengungsi, anak-anak kami mulai demam dan gatal-gatal," pinta seorang ibu kepada Kapolda seperti tertulis dalam rilis Polres Pidie yang dikirim kepada Serambi, Rabu (9/12/2020).

"Pak, kami tidur di papan, kasur kami sudah rusak semua, termasuk barang elektronik di rumah. Kami juga kekurangan air minum di sini," timpal ibu lainnya. "Pak Kapolda, jika ada bantuan kepada kami, tolong lah Pak. Kami minim perhatian di sini, kalau bisa Bapak menginap di sini," kata Kapolda Aceh mengutip keluhan korban banjir. Di akhir curhatnya, emak-emak mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan TNI yang sudah membantu warga sejak pertama kali banjir terjadi.

Saat itu, Kapolda Aceh yang duduk bersila mencatat curhat emak-emak. Sang jenderal kemudian memanggil staf untuk mencatat kebutuhan para pengungsi. Pukul 14.25 WIB, Kapolda Aceh melaksanakan shalat Zuhur di Masjid Besar Al-Khalifah Ibrahim Matangkuli. Sebelum meninggalkan tempat tersebut, Kapolda menyerahkan bantuan kepada emak-emak yang masih antusias agar dirinya hadir kembali ke lokasi itu.

Setelah itu, Kapolda singgah di Gampong Alue Kejruen, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. Di gampong ini, ternyata puluhan warga sudah berkumpul dan menunggu kedatangan rombongan sang jenderal sejak pagi. Saat Kapolda turun dari mobil dinas, puluhan anak kecil (bocah) korban banjir  langsung berlarian memeluk Irjen Pol Wahyu Widada, sambil berteriak "Pak, minta buku, Pak minta buku."

Sebab, Kapolda Aceh selama ini kerap membagikan buku bacaan kepada anak-anak ketika turun ke lapangan. Di gampong itu, Irjen Pol Wahyu Widada membagikan sembako dan masker kepada warga yang tinggal di tempat pengungsian. Pada kesempatan itu, Kapolda juga mengimbau masyarakat supaya mematuhi protokol kesehatan (protkes) karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Lalu, Kapolda pun meninggalkan tempat tersebut.

Diserang gatal-gatal

Sementara itu, korban banjir di Aceh Utara mulai diserang gatal-gatal. Hal itu terjadi sejak hari kedua banjir sampai hari keenam, Rabu (9/1/2/2020). Posko kesehatan di Meunasah Dayah, Kecamatan Lhoksukon, setiap saat didatangi warga dari sejumlah desa dengan berbagai keluhan penyakit. Namun, umumnya mereka mengalami gatal-gatal.

“Puskesmas belum bisa kita fungsikan karena sampai sekarang masih terendam. Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan memerintahkan kami mendirikan posko kesehatan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir,” ujar Kepala Puskesmas Lhoksukon, dr Adnani, kepada Serambi, Rabu (9/12/2020).

Disebutkan, posko baru bisa dibangun pada hari kedua banjir, Sabtu (5/12/2020), di Meunasah Dayah dengan menyiagakan belasan petugas. “Rata-rata petugas kita rumahnya terendam, sehingga pada hari pertama banjir belum bisa kita dirikan posko kesehatan,” ungkapnya. Sampai Selasa (8/12/2020) sore, sebut Adnani, warga yang berobat ke posko tersebut mencapai 400-an orangyang dominan mengalami gatal-gatal.

“Stok obat sampai sekarang masih mencukupi,” timpal Adnani. Untuk tenaga kesehatan  yang bertugas di posko tersebut berasal dari Puskesmas Lhoksukon dan beberap puskesmas lain. “Kita atur jadwal piket, karena tenaga medis yang bertugas di posko juga menjadi korban banjir,” pungkas Kepala Puskesmas Lhoksukon.

Serahkan bantuan

Dari Aceh Timur dilaporkan, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, didampingi Kadis Sosial Aceh Alhudri, Rabu (9/12/2020), kembali menyalurkan bantuan kepada pengungsi di kabupaten itu. Sebelumnya, Dyah pada Sabtu (5/12/2020) pekan lalu juga suah menyalurkan bantuan masa panik untuk para pengungsi.

Halaman
12

Berita Terkini