Produksi Gabah Turun
Di tangah harga gabah relatif tinggi, namun tingkat produksi gabah turun dibandingkan MT Rendengan 2020 lalu.
“Biasanya, sawah seluas 8 bambu benih (1/5 ha) menghasilkan 25 goni gabah isi 50 kg. Kali ini turun jadi 18 sampai 20 goni,” kata Nupesah, warga Desa Kuta Bahagia, Blangpidie kepada Serambinews.com.
Peristiwa turun produksi gabah kali ini juga diakui Arman, petani Desa Pawoh, Susoh. Berkurang produksi gabah, dikarenakan tanaman padi program IP300 diserang secera besar-besar hama burung pipit.
Hama burung mengganas disebabkan areal tanaman padi MT Gadu (non-program IP300) belum ada yang memasuki panen, sehingga hama burung pipit berkumpul dalam jumlah besar di areal padi kawasan tersebut.
“Ada beberapa petani yang tak menjaga hama burung akhirnya sebagian tanaman padi tak dipanen lagi, karena hanya tinggal tangkai menjulang ke atas setelah dimangsa burung pipit,” kantanya.
Penanaman padi tidak serentak sangat rentan serangan hama, termasuk hama burung. Paling tidak, sekarang ini dialami para petani yang mengembangkan tanaman padi di hamparan blang Cot Seutui, Desa Keude Siblah dan Desa Kuta Bahagia (Paya), Blangpidie, dan blang Beuah Desa Pawoh dan Pantee Parak, Susoh, Kabupaten Abdya.
Para petani setempat harus berada di areal sawah dari pagi sampai sore atau hingga menjelang malam untuk menghalau burung pipit dalam jumlah besar.
Areal tananam padi dijaga secara bergiliran melibatkan seluruh anggota keluarga, tidak kecuali para ibu rumah tangga.(*)
Baca juga: Sholat Tahajud, Kunci Masuk Surga dan Ketenangan Hati, Kerjakan di Sepertiga Malam
Baca juga: Gubernur Nova Sambut Kepulangan 19 Nelayan Aceh dari India di Meuligoe, Beri Pesan Begini
Baca juga: Dorong Kaum Milenial untuk Melakukan Korupsi, ‘Zombie’ Iran Dijebloskan ke Penjara Selama 10 Tahun
Baca juga: Besok, Puasa Senin Kamis, Simak Ada 10 Keutamaannya, Luar Biasa Manfaatnya