Shalawat Bergema di Mapolres, Desak Habib Rizieq Shihab Dibebaskan

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa dari Aliansi Umat Islam Pencinta Habaib dan Ulama Kota Lhokseumawe menggelar aksi damai di halaman Mapolres Lhokseumawe, Jumat (18/12/2020)

LHOKSEUMAWE - Ratusan massa mengatasnamakan dari Aliansi Umat Islam Pencinta Habaib dan Ulama Kota Lhokseumawe melakukan aksi damai di halaman Mapolres setempat, Jumat (18/12/2020) siang. Di tengah aksi itu, shalawat pun bergema.

Massa datang terbagi menjadi dua gelombang. Kelompok pertama tiba pukul 15.15 WIB, dan gelombang kedua dua puluh menit kemudian. Sebelum berangkat, massa lebih dulu berkumpul di Masjid Al-Mabrur, Meunasah Masjid, Kecamatan Muara Dua.

Amatan Serambi, setiba di dalam Polres, massa sambil bertakbir berdiri di depan Mapolres. Lalu, Koordinator Aliansi Umat Islam Pencinta Habaib dan Ulama, Tgk Sulaiman Lhok Weng menyampaikan orasinya.

Di tengah orasi, seorang anggota Polres memanggil koordinator untuk bertemu dengan Kapolres Lhokseumawe. Lalu, tujuh perwakilan dari massa diantar oleh petugas kepolisian untuk berjumpa dengan Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto SIK.

Saat tiba di depan pintu ruang kerja Kapolres, ketujuh perwakilan diminta untuk jaga jarak, dan pakai masker. Sementara wartawan tidak dibolehkan masuk hanya boleh menunggu di luar ruangan.

Sementara massa lain menunggu di bawah sembari berdoa bersama yang dipimpin Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Tgk Muslim At Tahiri. Sebelum berdoa, mereka bershalawat dan berzikir sambil menunggu perwakilan mereka yang berdialog dengan Kapolres.

Dalam orasi sebelumnya, Tgk Sulaiman Lhok Weng menyampaikan kalau kedatangan mereka itu merupakan aksi damai. Dalam pernyataan sikap dan tuntutan massa yaitu bahwa Habib Rizieq Shibab (HRS) adalah seorang ulama, habib/zuriyat Rasulullah yang sudah banyak berjasa bagi umat dan bangsa.

"Kami menilai bahwa proses hukum dan penahanan terhadap HRS terkesan sangat dipaksakan. Oleh karena itu, kami menuntut agar HRS segera dibebaskan," kata koordinator Aliansi Umat Islam Pencinta Habaib dan Ulama Kota Lhokseumawe, Tgk Sulaiman Lhok Weng kepada Serambi, Jumat (18/12/2020).

Tgk Sulaiman menambahkan, bahwa permasalahan antara Pemerintah dan HRS hanya dapat diselesaikan melalu dialog. “Oleh karena itu, kami meminta agar pemerintah segera melakukan dialog dengan HRS guna mencapai solusi terbaik bagi umat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

Usai melakukan aksi di Mapolres Lhokseumawe, massa langsung membubarkan diri dengan tertib. Aksi damai tersebut berlangsung dalam kondisi aman dan kondusif. Terlebih, tuntutan mereka sudah disampaikan kepada Kapolres Lhokseumawe.

Menjelang pelaksanaan aksi 1812 yang akan dilakukan oleh Gabungan Ormas Islam dari Aliansi Umat Islam Pencinta Habaib dan Ulama Kota Lhokseumawe, Polres langsung melakukan apel pengamanan yang dipimpin oleh Wakapolres Kompol Raja Gunawan bertempat di Mapolres setempat, Jumat (18/12/2020).

Dalam apel persiapan pengamanan ini, Polres Lhokseumawe menerjunkan ratusan personil gabungan yang terdiri dari Polres Lhokseumawe, Polres Aceh Utara, Yon B Brimob Polda Aceh, serta personil Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe.

Di sisi lain, terlihat personel dari Polres sudah bersiaga untuk mengawal para massa aksi yang diperkirakan sekitar ratusan. Dua unit mobil water canon milik Polres dan milik Brimob juga disiagakan di dalam Mapolres setempat.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto SIK mengucapkan terima kasih atas kehadiran tujuh perwakilan ormas Islam ke Mapolres. Empat poin pernyataan sikap dari perwakilan akan disampaikan kepada pimpinan di Mabes Polri. “Kita akan menyampaikan kepada atasan terkait ini,” kata Kapolres.

Dikatakannya, Aliansi Umat Islam Pencipta Habaib dan Ulama menyampaikan pernyataan sikap tuntutan mereka. “Untuk aksi mereka hari ini berjalan dengan kondisi aman, dan kondusif. Surat pernyataan sikap mereka juga ditembuskan ke Ketua MPR RI, Ketua DPR RI Ketua DPD RI, Ketua Komnas HAM RI, dan Ketua ombudsman RI serta kepada Kapolri,” pungkasnya.(zak)

Berita Terkini