Para korban, yang berusia 15 sampai 44 tahun dan terjebak di dalam selama 12 jam, berusaha melubangi bagian atas.
Sayangnya, usaha mereka gagal.
"Tidak ada jalan keluar, dan tidak ada yang mendengar mereka, apalagi sampai memberikan bantuan," ujar Jaksa Bill Emlyn Jones.
Saat sidang, Harrison yang menyopiri truk itu dari Zeebrugge ke Purfleet mengaku tidak tahu jika yang diangkutnya adalah manusia.
Saat sidang yang berdurasi 10 pekan, dia mengaku tengah asyik menonton Netflix dan tidak memerhatikan muatan yang dibawanya.
Harrison juga mengeklaim dia sama sekali tidak tahu bahwa dalam dua pengantaran sebelumnya yang berjarak 12 hari, dia ternyata membawa migran gelap.
Segera setelah sampai di pelabuhan Inggris pada 23 Oktober dini hari waktu setempat,Robinson yang bertugas menangani para migran.
Saat itu bosnya, Hughes, mengirimkan pesan.
"Berikan mereka udara dan jangan biarkan mereka keluar".
Robinson menjawab dengan dua jempol.
Baca juga: 39 Mayat Ditemukan Dalam Kontainer Truk Inggris, Vietnam Kecam Perdagangan Manusia
Namun, alangkah terkejutnya Robinson ketika mampir di sebuah kompleks industri terdekat, dia melihat migran yang dibawanya sudah tewas.
Dilaporkan terdapat serangkaian percakapan telepon antara Harrison, Hughes, dan Nica, sebelum Harrison menekan tombol bantuan 999. "Aku punya masalah di sini.
Mereka semua sudah menjadi mayat di trailer," kata Nica menirukan Harrison saat dihadapkan di persidangan.
Nica sendiri, yang berasal dari Basildon, bertugas menyediakan van dan transportasi bagi para migran setibanya di Inggris.