"Berdasarkan hasil observasi langsung di sekolah yang dikunjungi Gubernur Aceh, pembelajaran tatap muka menerapkan dengan baik protokol kesehatan."
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 1 Banda Aceh dan SMK Negeri 2 Banda Aceh di kompleks SMK Negeri 1, 2, dan 3 Banda Aceh, Lhongraya, Kota Banda Aceh.
“Bapak Gubernur Nova Iriansyah hari ini ingin melihat langsung kondisi riil di sekolah-sekolah. Bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran tatap muka antara guru dan siswa. Apakah sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat atau belum,” ujar Plt Kadisdik Aceh mengutip pernyataan Gubernur Aceh, Kamis (7/1/2020).
Alhudri mengatakan, berdasarkan hasil observasi langsung di sekolah yang dikunjungi Gubernur Aceh, pembelajaran tatap muka menerapkan dengan baik protokol kesehatan (prokes).
Misalnya, setiba di sekolah setiap siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun.
Baca juga: Kisah Anak Punk Bertato Putuskan Hijrah, Mengaku Lelah Hidup di Jalanan, Kini Jadi Muazian di Masjid
Semua siswa dan guru juga memakai masker dengan benar. Saat di ruang kelas siswa duduk dengan menjaga jarak aman.
Selain itu, jumlah rombongan belajar juga dibatasi, yakni hanya 18 siswa per kelas.
Alhudri juga menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan dihentikan bila ditemukan pelanggaran prokes serta jika ada warga sekolah yang terinfeksi wabah virus corona.
Baca juga: Seserahan Pakaian Dalam Terlalu Ketat, Keluarga Mempelai Wanita Ini Batalkan Resepsi Pernikahan
Sebelumnya, pemerintah telah mengizinkan pembelajaran tatap muka dengan berbagai syarat yang harus terpenuhi.
“Kami mengimbau agar seluruh komponen sekolah dan orang tua untuk dapat menjaga diri dan anaknya dari penyebaran virus corona. Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah dengan melaksanakan 3 M, yaitu disiplin memakai masker, menjaga jarak antara sesama dan rajin mencuci tangan,” imbuhnya.
Dalam konteks Covid-19, lanjutnya, pasien corona dengan komorbid memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada pasien biasa. Ini harus menjadi perhatian bagi guru dan karyawan di sekolah yang berusia lanjut.
Baca juga: Setiap Jumat, Pesawat Susi Air Layani Penerbangan Kutacane-Banda Aceh
Untuk membangun pendidikan agar lebih maju dan berkembang, Kadisdik berharap agar seluruh komponen yang terlibat di dalamnya agar tetap menjaga kekompakan dan penuh semangat bersama-sama dalam memajukan pendidikan di Aceh.
“Target kita ke depan agar semakin banyak anak-anak Aceh yang lulus ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Baik itu melalui jalur prestasi, jalur undanga, maupun jalu tes mandiri. Semoga setiap tahun semakin meningkat,” kata Kadisdik penuh harap.
Baca juga: Pikap L-300 Milik Warga Kuala Langsa Raib Saat Parkir di Sekitar Rumah Makan Gampong Alue Dua
Alhudri mengajak seluruh komponen untuk bersama-sama memajukan pendidikan di Aceh. Terlebih di masa pandemi Covid-19, pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal di rumah.
Dalam peninjauan sekolah secara mendadak itu turut hadir Kepala Bidang Pembinaan SMK, Azizah MPd, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Teuku Fariyal MM, Kacabdin Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Dra Lila Rosnilawati, dan Koordinator Pengawas SMA, SMK dan SLB, Drs Marwandi. (*)