SERAMBINEWS.COM - Wakil Ketum Pergerakan Pengamal Khittah Nahdliyah Gus Yasin melaporkan Mensos Risma atas tuduhan rekayasa dan pembohoongan publik soal blusukan yang dilakukan di Jalan Sudirman-Thamrin.
"Saya di Poda Metro barusan selesai lapor. Yang saya tahu Sudirman-Thamrin steril dari gelandangan," ujar Gus Yasin saat dikonfirmasi, Senin.
Yasin melaporkan Risma soal status tunawisma bernama Nursaman.
"Dari berita Nursaman bukan gelandangan, bahkan tetangganya membantah kalau Nursaman bukan tunawisma," kata Gus Yasin.
Namun laporan tersebut ditolak oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
Yasin pun mengakui kalau rencana pelaporan terhadap Risma itu ditolak.
Hanya saja ia tak menyebutkan alasan penolakan tersebut.
Baca juga: Kisah Suami Istri Jadi Korban Sriwijaya yang Jatuh, Sempat Bilang Ini ke Anaknya
Baca juga: Besok Presiden Jokowi Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Sinovac, Akan Disiarkan Langsung
Baca juga: Bawa Sabu 2 Kg, Warga Lhokseumawe Tewas Ditembak Polisi di Medan
"SPKT menolak menerima laporan langsung yang tentu menolak membuatkan Surat Tanda Bukti Laporan," katanya.
Adapun Gus Yasin mengatakan, tetap menyampaikan laporan terhadap Risma dalam bentuk surat yang telah disiapkan sebelum datang ke Polda Metro Jaya.
"Terpaksa menyampaikan laporan dalam bentuk surat yang sudah saya siapkan untuk menjaga kalau laporan langsung ke SPKT ditolak," tutupnya.
Nursaman meminta maaf
Nursaman sebelumnya mengaku bahwa dirinya yang ditemui Risma.
Namun, belakangan Nursaman meminta maaf jika telah membohongi masyarakat lantaran salah berbicara.
Padahal, pemulung yang ditemui Risma bernama Kastubi, bukan Nursaman.
Nursaman menitip permohonan maaf kepada Risma karena salah ucap.