SERAMBINEWS.COM - Seorang bocah 12 tewas setelah granat yang dibeli di pasar barang antik meledak.
Bocah dari Virginia tewas setelah terkena ledakan granat yang diyakini sudah tidak aktif.
Menurut pihak berwenang, benda tersebut merupakan granat tangan di era Perang Dunia II.
Melansir laman People, Rabu (13/1/2021), bocah berusia 12 tahun dilaporkan tewas pada 23 Desember 2020 akibat ledakan granat MK2.
Juru bicara Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) mengatakan bahwa granat itu kemungkinan dibeli dari Fancy Flea Antique Mall di Shallotte, North Carolina.
Korban diidentifikasi sebagai Asher Hurley dan berasal dari Abingdon, Virginia, menurut laporan The New York Times.
Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Milisi Iran Suriah, Puluhan Orang Tewas
Baca juga: VIRAL, Rapper Ini Lakukan Aksi Mengerikan pada Kucing Peliharaannya yang Sudah Mati
Baca juga: Lebanon Lockdown Selama 11 Hari, Rumah Sakit Penuh Sesak Pasien Virus Corona
Baik penjual maupun pembeli yakin granat itu sudah tidak berfungsi pada saat dijual, kata pihak berwenang.
The Fancy Flea Antique Mall tidak segera menanggapi permintaan People untuk berkomentar.
Namun, mereka mengatakan kepada The New York Times dalam sebuah pernyataan bahwa hanya ada satu granat lain yang dijual keesokan harinya oleh vendor yang sama.
Mereka mengaku sangat menyesal dan mengira bahwa granat itu sudah tidak aktif.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, para petugas sekarang memperingatkan bahwa granat lain yang dibeli dari vendor yang sama pada Juni 2020 mungkin mengandung bahan peledak dan bisa berbahaya bagi publik.
"ATF meminta siapa saja membeli granat dari Fancy Flea Antique Mall pada Juni 2020 untuk menghubungi Charlotte Field Division atau Divisi Lapangan Washington," kata badan itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Putri Anne Ogah Dituduh Numpang Tenar Lewat Arya Saloka: Saya Udah dari Dulu Terkenal
Baca juga: Listyo Sigit Calon Tunggal Kapolri yang Dipilih Jokowi, Berapa Gaji & Tunjangan jika Resmi Dilantik?
Tracie Cooper, administrator distrik untuk Kantor Kepala Pemeriksa Medis di Virginia, mengatakan Hurley meninggal akibat luka tembus di kepala, badan dan ekstremitas, lapor Bristol Herald Courier.
Menurut surat kabar itu, kematian Hurley dianggap sebagai kecelakaan, tetapi pihak berwenang masih menyelidikinya.
Dalam berita kematiannya, ayah Hurley mengatakan anak itu meninggal "dalam kecelakaan yang mengerikan di rumah kami."