Gempa di Sulawesi Barat

Kantor Gubernur Sulbar Roboh 80 Persen Akibat Gempa Majene, 2 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi terkini Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) yang rusak parah akibat gempabumi dengan magnitudo 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita.

Gempa juga membuat gerabah pecah, jendela, pintu berderik serta dinding berbunyi.

Satu di antara dampak gempa ini adalah Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) ambruk total.

Baca juga: Gempa Susulan 6,2 SR Guncang Sulbar, Sejumlah Bangunan Roboh, Basarnas Lakukan Operasi Penyelamatan

Baca juga: Gempa Majene, Sulawesi Barat, 3 Orang Meninggal Dunia, 24 Lainnya Luka-luka, Perkantoran Rusak

Gedung Gubernur Sulbar Ambruk

Kepala Kantor Sar (Kakansar) Mamuju, Sulawesi Barat, Saidar Rahmajaya pun menginformasikan perkembangan terkini di area kantor Gubernur Sulbar.

Saidar menuturkan, hingga Jumat (15/1/2021) pukul 10.00 WIB ini, terdapat dua orang korban yang masih terperangkap di reruntuhan kantor Gubernur Sulbar.

"Kebetulan saya berada di area Kantor Gubernur Sulawesi Barat sedang melakukan evakuasi."

"Masih ada dua orang korban masih terperangkap di reruntuhan Gedung Gubernur Sulawesi Barat," kata Saidar, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (15/1/2021).

Dua orang korban yang terperangkap itu pun disebut masih dalam keadaan hidup.

Hingga kini pihaknya terus berupaya untuk mengevakuasi kedua korban dengan peralatan yang masih terbatas.

()

Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA. (IST)

Baca juga: Gempa Majene, Sulawesi Barat, 3 Orang Meninggal Dunia, 24 Lainnya Luka-luka, Perkantoran Rusak

Namun, ia tidak bisa memastikan bagaimana keadaan dua korban yang terjebak di reruntuhan.

"Saya masih bisa komunikasi dengan korban, masih hidup, kami teriak-teriak dari atas dan sedang dilakukan pencarian dengan alat berat," ujar Saidar.

"Belum bisa dipastikan (mengalami luka, red) karena dia masih berada di reruntuhan," tambahnya.

Saidar menuturkan pihaknya masih kesulitan untuk mengevakuasi dua korban ini.

Hal itu lantaran terbatasnya alat berat untuk mengangkat bongkahan beton dari bangunan.

Halaman
123

Berita Terkini