Pengungsi Korban Gempa di Majene Sulbar Kekurangan Logistik, Butuh Makanan hingga Air Bersih

Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

bencana gempa di Sulbar (KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO)

Namun, di pengungsian, mereka kekurangan logistik. Hingga saat ini belum semua pengungsi tersentuh bantuan.

SERAMBINEWS.COM - Gempa berkekuatan 6,2 SR, Jumat (15/1/2021) dini hari, menggunjang Majene, Sulawesi Barat.

Dampak gempa ini, warga Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mengungsi ke Kota Tinggi, Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda.

Namun, di pengungsian, mereka kekurangan logistik. Hingga saat ini belum semua pengungsi tersentuh bantuan.

Nadira, seorang pengungsi, mengaku saat ini mereka butuh makanan siap saji. Misalnya mi instan, air bersir, dan kebutuhan lainnya.

"Termasuk kebutuhan bayi pak, seperti popok. Kemudian obat-obatan," kata Nadira kepada Tribun Timur.com.

Selain itu warga juga butuh terpal karena kondisi saat masih hujan deras.

Baca juga: Baru 6.724 Tanah Wakaf di Seluruh Aceh yang Bersetifikat, BPN Aceh: Prosesnya Sangat Mudah

Baca juga: Kapal China Masuk Selat Sunda, Said Didu: Bapak Menhan Prabowo, Pertahanan Kita Sudah Jebol

Baca juga: Trump Berencana Berbang dari Gedung Putih ke Mar-a-Lago Saat Pelantikan Joe Biden, Tetangga Menolak

"Kemudian orangtua kasihan sama anak-anak sangat butuh selimut untuk tidur," lanjut Nadira.

Dia mengatakan semua warga meninggalkan rumah dan belum ada rencana untuk kembali ke rumahnya.

Pengungsi di Mamuju, Sulawesi Barat, kekurangan makanan, Jumat (15/1/2021).

"Semoga pemerintah segera menurunkan bantuan. Semua warga sekarang belum makan," ujarnya.

Setali tiga uang dengan pengungsi di Mamuju, Sulawesi Barat, kondisinya juga memprihatinkan.

Mereka mulai kelaparan karena kekurangan bahan makanan.

"Masyarakat banyak mengungsi di daerah perbukitan. Seperti khusus Thamrin dan Stadion, kemudian Padang Baka," kata Lukman Rahim seorang warga yang dihubungi Tribun Timur lewat whatsapp.

Halaman
123

Berita Terkini