SERAMBINEWS.COM - Yunani sepertinya ingin memperkuat kekuatan militernya.
Karena selama ini mereka sering berselisih dengan tetangganya
Parlemen Yunani akhirnya menyetujui rencana pembelian 18 unit jet tempur Rafale dari Prancis.
Belanja militer terbaru ini akan menelan biaya mencapai € 2,5 miliar.
Dilansir dari Reuters, parlemen Yunani menyetujui rencana ini dalam rapat hari Kamis (14/1/2021) waktu setempat.
Selanjutnya, kesepakatan resmi akan ditandatangani oleh menteri pertahanan Yunani dan Prancis akhir bulan ini.
Baca juga: Hukum Berhubungan Intim Ketika Istri Sedang Haid Sehingga Hamil, Simak Penjelasan Buya Yahya
Persetujuan ini telah lama dinantikan oleh pemerintah pusat di Athena, terutama sejak perselisihan dengan Turki di Mediterania semakin menegang akhir tahun lalu.
Dalam paket pembelian jet Rafale buatan Dassault nanti, Angkatan Udara Yunani akan menerima 6 jet baru dan 12 jet bekas.
Pengiriman pertama diharapkan bisa dilakukan pada paruh pertama tahun ini.
Baca juga: Dianggap Berbahaya dan Langgar Karantina Wilayah, Seekor Merpati Hadapi Hukuman Mati
Pemerintahan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis kini semakin yakin untuk memperkuat militernya melalui serangkaian program.
Mulai dari menambah personel, memperoleh kapal fregat baru, helikopter dan drone baru, dan meningkatkan armada pesawat tempur F-16 yang ada.
Dalam wawancaranya dengan kanal TV lokal, ANT1, Mitsotakis juga berharap parlemen bisa segera untuk memberikan suara minggu depan pada RUU yang memperpanjang perairan teritorial barat Yunani di Laut Ionia dari 6 menjadi 12 mil.
Jika disahkan, kebijakan tersebut dinilai tidak akan terlalu memengaruhi urusan Yunani di Aegean Timur, di mana Yunani dan Turki berebut klaim wilayah.
Baca juga: 5 Pilihan Vitamin dan Mineral untuk Kurangi Stres dan Depresi di Tengah Pandemi Covid-19
Meskipun demikian, Mitsotakis tetap merasa bahwa Yunani berhak mendapatkan batas laut sejauh 12 mil di seluruh wilayahnya, mengacu pada hukum internasional.