Jika Anda sedang hamil, ada beberapa yang mesti Anda ketahui mengenai vaksin Covid-19
SERAMBINEWS.COM - Salah satu upaya pemerintah mencegah penularan virus Covid-19 adalah memberikan vaksin yang saat ini sudah dimulai dan terus berlanjut.
Namun, ramai yang masih mempertanyakan keamanan bagi tubuh, jika menyuntikkan vaksin.
Apalagi bagi ibu hamil, tentu lebih kawatir lagi terhadap keselamatan calon bayi yang dikandungnya.
Berikut ini, jika Anda sedang hamil, ada beberapa yang mesti Anda ketahui mengenai vaksin Covid-19, seperti dikutip pada healthline.com, mengenai ibu hamil dan vaksin.
Saat vaksin COVID-19 terus diluncurkan, orang hamil harus melihat riwayat medis dan faktor risiko mereka sendiri, untuk menentukan apakah mereka siap untuk mendapatkan suntikan.
Baca juga: Dinkes Lhokseumawe Usulkan 4.603 Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan
Vaksin tidak dipelajari pada orang yang hamil selama uji klinis, sehingga hanya menyisakan sedikit data keamanan untuk digunakan.
Jika Anda sedang hamil, Anda perlu memutuskan apakah suntikan itu tepat untuk Anda.
Orang hamil yang tertular virus corona memiliki peluang lebih tinggi untuk dirawat di unit perawatan intensif (ICU), menerima ventilasi mekanis.
Dari 4,2 juta orang Amerika yang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19, ada banyak petugas kesehatan yang hamil merasa risiko tertular COVID-19, melebihi potensi risiko suntikan, yang secara luas dianggap aman pada orang hamil.
“Di antara dua pilihan vaksinasi dan tertular COVID, wanita harus membuat pilihan yang sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan lingkungan tempat mereka bekerja dan hidup,” kata Dr. Lauren Demosthenes, seorang OB-GYN dan direktur medis senior dengan Babyscripts.
Baca juga: Cara Mengatasi Takut Jarum Suntik ketika Divaksin Covid-19, Silakan Dicoba
Memahami risikonya
Orang hamil mengalami komplikasi dari COVID-19 dan mengembangkan penyakit parah, mereka perlu dirawat di rumah sakit, berada di ICU, atau meninggal.
Mereka mungkin juga memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur.
Orang hamil tidak diikutsertakan dalam uji coba vaksin, sehingga data tentang bagaimana orang yang hamil menanggapi vaksin COVID-19 cukup terbatas.