SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Muslim Amerika di seluruh AS menyambut baik pencabutan larangan bepergian bagi warga Muslim ke AS.
Mereka merayakan hari pertama Presiden AS Joe Biden untuk membalikkan larangan perjalanan mantan Presiden Donald Trump yang menargetkan beberapa negara mayoritas Muslim.
Pencabutan banyak disebut oleh kritikus "larangan Muslim" memperbarui harapan bagi ribuan keluarga yang dipisahkan oleh perintah Trump.
Di San Francisco Bay Area, Mina Mahdavi, seorang insinyur keamanan siber yang berbasis di Campbell, telah memperbarui harapan.
Baca juga: Aceh Diharapkan Jadi ‘Kiblat’ Busana Muslim Indonesia
Ibunya, yang tinggal di Iran, dapat menghabiskan waktu bersama cucunya, yang lahir beberapa bulan setelah Trump menandatangani larangan tersebut, ABC7 melaporkan .
Mahdavi ingin ibunya berkunjung dengan visa turis, tetapi visanya ditolak.
Di New York, Nashwan Mozeb, seorang pekerja bodega dari Queens, berharap dapat bertemu dengan istrinya, yang berada di Yaman yang dilanda perang.
Dia telah mencoba membawanya ke AS sejak 2016, menurut The City .
"Setiap hari saya berdoa kepada Tuhan untuk berkumpul karena itu terlalu sulit," kata Mozeb kepada The City.
Dia juga berharap aplikasi visa istrinya akan segera disetujui.
Baca juga: Yalsa Boutique Luncurkan Produk Terbaru, Siap Kuasai Pasar Busana Muslim
Di Chicago, Jihad Al-Nabi, seorang pengungsi Suriah yang bekerja sebagai koki kue, berharap bisa bersatu kembali dengan keluarganya, katanya kepada ABC7 Chicago .
Di Los Angeles, Mania Darbani menelepon ibunya, yang berada di Iran, pada malam pelantikan Biden.
Mereka mengingat janjinya untuk mencabut larangan tersebut, tulis Reuters, Sabtu (23/1/2021).
"Artinya, aku bisa segera bertemu denganmu," kata ibu Darbani padanya.
Tetapi, pandemi virus Corona dapat mencegah beberapa keluarga berkumpul karena pembatasan perjalanan dan visa.(*)
Baca juga: Yalsa Boutique Luncurkan Produk Terbaru dan Bisa Tonton di Sini, Siap Kuasai Pasar Busana Muslim