Alumnus Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (FITK) pada prodi Bahasa Inggris UIN Ar-Raniryr ini menjelaskan, berbagai persiapan disiapkan sebelum keberangkatan. Apalagi di bulan Januari merupakan musim dingin di Turki, “Tentu pakaian harus tebal,” katanya.
Sarung tangan dan penutup kepala juga wajib dibawa tidak ingin hawa dingin menusuk sampai ketulang. “Selain itu, pasokan amunisi keumamah, snack, saus dan kecap, pop mie dan mie gelas lebih banyak dari pada baju di sela-sela koper, Karena makanan Turki tidak semu cocok di lidah kita,” ujarnya.
Proses cek in di badara jelasnya sebentar saja, selain tidak ada group lain yang berangkat, proses pemeriksaaan juga sangat mudah. “Bermodal Tiket, e-visa dan Hasil PCR berbahasa Inggris lengkap dengan nomor paspor menjadi acuan verifikasi di KKP bandara,” kata dia.
Menempuh perjalanan 12 jam langsung Jakarta-Istanbul dengan maskapai Turkish Airlines, Imam dan rombongan disambut dingin cuaca 5 derjat celcius di kota Istanbul.
Proses pemeriksaan Imigrasi juga berjalan mulus, tidak ada pemeriksaan khusus, hanya paspor dan E-visa. “Kedatangan kami di kota Istanbul di sambut sunrise dari ufuk timur, menghiasi Selat Bosporus yang menanbah indah Turki Eropa dan Turki Asia,” katanya.
Menurut dia, Turki sangat konsen menerapkan protokol kesehatan. Hotel, rumah makan/restoran juga tersertifikasi dengan #safetourism Turkey. Penyemprotan koper ketika masuk hotel dan pelayanan one man one service menjadi karakter pelayanan restoran di Turki.
“Pemerintah Turki mewajibkan warga untuk selalu menjaga jarak dan memakai masker. Bahkan terlihat tidak ada yang tidak memakai masker. Tempat-tempat destinasi wisata dijaga ketat polisi dan alat screening suhu badan, Polisi tersebar di mana mana untuk memastikan semua wisatawan dan warga memakai masker,” katanya.
Baca juga: Pemerintah Aceh Pastikan Lanjutan Jembatan Panca Aceh Besar Dibangun Tahun Ini
Hari-hari biasa tidak ada lockdown di Turki. Hippodrome, Hagia Sophia, Blue Mosque, dan Istana Topkapi penuh dengan wisatawan asing. Masyarakat Turki tetap menjalankan kegiatan seperti biasa. Namun berbeda di hari Sabtu dan Minggu, Jalan menjadi sunyi senggang, jauh hiruk pikuk perkotaaan, semua warga Turki menetap di Rumah.
“Keadaan itu juga terlihat di beberapa provinsi di Turki di sela-sela kunjungan, seperti Bursa, izmir, Kusadasi, Pamukkale, Konya, Cappodocia dan Ankara,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Pembebasan Tanah Jalan Tol Sibanceh Capai 91,78 Persen, Ini Lokasi 305 Bidang Lagi belum Dibebaskan
Baca juga: Israel Ekstradisi Guru Wanita Predator Seks ke Australia
Baca juga: HRD Apresiasi Menhub, Pembangunan Jalur Kereta Api dan Infrastruktur Lain di Aceh Tetap Lanjut