SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Rumah mewah yang dibangun perusahaan raksasa properti Indonesia, CitraLand roboh dgerus tanah.
Rumah dibangun di pinggir tebing curam, sehingga tanah tidak mampu menopang beban bangunan besar.
Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat, membangun rumah di pinggir tebing sangat berbahaya, begitu juga yang berada di bawah tebing.
Tanah yang tidak labil, bisa saja longsor secara tiba-tiba, terutama seusai diguyur hujan deras.
Hal itu dialami CitraLand yang sudah dikenal mumpuni dalam membangun perumahan di Indonesia.
Menanggapi insiden itu, Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi menegaskan, siap bertanggung jawab.
Atas robohnya dua unit rumah di klaster DaVinci, CitraLand Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Baca juga: VIDEO Mahasiswi dan Ibu Rumah Tangga Belajar Membatik di Makmur Bireuen
Pernyataan ini ditegaskan Harun kepada Kompas.com saat meminta konfirmasi robohnya dua hunian tersebut, Selasa (26/01/2021).
"Itu taggung jawab kami," katanya.
"Sesuai pesan founding father Pak Ci (almarhum Ciputra), jangan menyalahkan kontraktor, kami siap bertanggung jawab," ujar Harun.
Harun menduga, robohnya dua unit rumah sekitar pukul 09.00-11.00 WIB tersebut akibat longsor yang disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi.
Meski demikian, Ciputra Group masih mencari tahu permasalahannya.
Hal ini karena secara struktur, pihaknya telah membangun bore pile dengan kedalaman 15 meter.
"Akan tetapi volume air hujan semalam atau Senin (25/01/2021) tidak kira-kira," ujar Harun.
"Ini yang membuat tanah bergeser," tambahnya.