SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Polisi Israel menyemprot tembakan water cannon atau meriam air ke kerumunan demonstran pada Sabtu (30/1/2021) malam.
Polisi terus mencoba membubarkan demonstran yang menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas tuduhan korupsi.
Dilansir AP, Minggu (31/1/2021), Suhu sekitar 10 derajat Celcius (50 Fahrenheit) pada malam musim dingin ketika kerumunan disemprot.
Para pengunjuk rasa telah berkumpul setiap minggu dekat kediaman resmi Netanyahu di Jerusalem selama lebih dari tujuh bulan, tetapi penggunaan meriam air jarang terjadi.
Baca juga: Aksi Tuntutan Mundur PM Israel Terus Berlanjut di Seluruh Negeri
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan ratusan pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi tersebut.
Mereka menuduh beberapa pengunjuk rasa berperilaku nakal, termasuk melempar benda dan mencoba menerobos barikade polisi.
Dikatakan satu petugas terluka ringan, dan beberapa pengunjuk rasa ditangkap.
Para pengunjuk rasa mengatakan Netanyahu tidak dapat menjabat sebagai perdana menteri.
Ketika dia diadili atas tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap dalam tiga kasus terpisah.
Baca juga: Sekjen PBB Melihat Mulai Ada Harapan Perdamaian Palestina-Israel
Mereka juga menuduhnya salah mengelola krisis virus Corona, dengan pengangguran dua digit setelah serangkaian penguncian nasional.
Negara ini berada di tengah-tengah penutupan ketiganya, meskipun salah satu kampanye vaksinasi paling sukses di dunia.
Israel sedang bersiap untuk mengadakan pemilihan baru pada 23 Maret.(*)
Baca juga: Pemuda Palestina Mencoba Menyerang Tentara Israel, Sebelum Berhasil Ditembak Mati