Tokoh Dunia

Mengenang Mahatma Gandhi yang Membangun Solidaritas Hindu-Islam, Hingga Dibunuh oleh Kaumnya Sendiri

Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahatma Gandhi

Hasil penting lainnya dari pertemuan ini adalah terbentuknya Jamiat-ul-Ulama-i-Hind, sebuah badan politik-agama dari para ulama yang kemudian berperan penting sebagai sekutu Kongres.

Menurut catatan Pandit Madan Mohan Malaviya, Gandhi diminta menangguhkan kampanye sampai anggota Kongres lainnya ikut duduk dan membahasnya. Namun Gandhi menolaknya.

“Non-kerja sama telah menjadi kewajiban agama dan tidak bisa menunggu keputusan Kongres. Dalam masalah hati nurani, hukum mayoritas tidak memiliki tempat,” kata Gandhi.

Sejarawan percaya bahwa gerakan membantu Turki ini memberi pengaruh yang tidak bisa dihapuskan dalam politik India.

Itu adalah satu-satunya gerakan pan-Asia Selatan yang direspons oleh orang-orang yang melintasi batas afiliasi agama dan melibatkan Punjab, Sind, Perbatasan, Bombay, Bengal, dan Uttar Pradesh.

Pada pertemuan yang diadakan di Masjid Sonapur di Mumbai pada tahun 1919, Gandhi mengusulkan persatuan Hindu-Muslim untuk memperjuangkan Turki sebagai negara yang berdaulat.

Dia juga meminta umat Islam untuk mengangkat kasus mereka di hadapan dunia dengan tegas, tanpa gentar, namun tetap damai.

Pada 24 Juli 1923, Perjanjian Lausanne ditandatangani untuk kepentingan rakyat Turki.

“Perjanjian ini adalah dokumen yang mengungkapkan kegagalan terakhir dari plot melawan Turki, plot yang dibuat seabad yang lalu, plot yang akan berhasil dengan Perjanjian Sevres. Ini adalah kemenangan diplomatik yang tidak tercatat dalam sejarah Ottoman,” kata Mustafa Kemal Ataturk, bapak pendiri Republik Turki.

Menurut Benazir Banu, seorang sarjana di Jamia Millia Islamia, sebuah universitas pusat yang berbasis di Delhi, Perjanjian Lausanne adalah hasil dari senjata Turki yang didorong oleh dukungan moral yang diberikan oleh Gandhi, yang pada saat itu berada di penjara Inggris.

Baca juga: Dikabarkan Atta Halilintar & Aurel Menikah sebelum Ramadan, Aurel: Insya Allah Sebelum Bulan Puasa

Baca juga: Datang ke Serambi Mekkah, Airin Rachmi Diany Ngopi di Warkop Aceh, Begini Kesan Walkot Tangsel Ini

Baca juga: Lautaro Martinez Sebut Sudah Terbiasa Membuat Gol-gol aneh dan Secara Kebetulan

Plot pembunuhan

Tapi tepat 24 tahun kemudian, hanya enam bulan setelah kemerdekaan India, aktivis non-kekerasan dan perdamaian itu dibunuh oleh kelompok Hindu.

Berbicara kepada Anadolu Agency, jurnalis dan penulis Vivek Shukla, yang telah banyak menulis tentang Gandhi di Delhi, mengatakan hanya tiga hari sebelum pembunuhannya, Gandhi mengunjungi dargah atau tempat berdoa di makam Sufi Turki Saint Khwaja Bakhtiyar Kaki (1173-1235 M).

Ribuan Muslim berlindung di dalam dargah, menunggu untuk diangkut ke Pakistan.

"Dia meminta umat Islam untuk tetap tinggal di India dan meminta Perdana Menteri Jawaharlal Nehru untuk memperbaiki dargah," kata Shukla.

Halaman
1234

Berita Terkini