SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah AS dan Inggris mengutuk keras pemerkosaan secara sistematis di penjara wanita China.
Keduanya mengatakan sangat terganggu dcengan laporan BBC yang merinci tuduhan pemerkosaan sistematis terhadap wanita Uighur di kamp-kamp China.
"Kekejaman ini sangat tidak manusiawi yang harus dihadapi dengan konsekuensi serius," kata seorang juru bicara.
Dilansir Reuters, Jumat 95/2/2021), seorang menteri pemerintah Inggris, Nigel Adams, mengatakan di parlemen laporan tersebut menunjukkan jelas tindakan jahat.
Menurut perkiraan, lebih dari satu juta orang Uighur dan minoritas lainnya telah ditahan di kamp-kamp di China.
• Wanita Xinjiang Dalam Penjara Jadi Korban Pemerkosaan dan Siksaan
Investigasi yang diterbitkan oleh BBC pada Rabu (4/2/2021) berisi kesaksian langsung dari pemerkosaan sistematis.
Pelecehan seksual dan penyiksaan terhadap tahanan wanita oleh polisi dan penjaga.
Kementerian luar negeri China membantah tuduhan tersebut, menuduh BBC membuat laporan palsu.
Juru bicara Wang Wenbin mengatakan:
"Tidak ada serangan dan pelecehan seksual sistemik terhadap wanita."
"China mengoperasikan semua fasilitasnya sesuai pedoman tentang hak asasi manusia."
"China adalah negara hukum, konstitusi kami menjamin dan melindungi hak asasi manusia."
"Itu diwujudkan dalam sistem hukum kami di mana pemerintah bekerja," katanya.
• China Targetkan Kaum Muda Muslim Uighur, Tidak Kurang 2.000 Orang Ditahan
Kesaksian yang diberikan kepada BBC merinci tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap wanita Uighur yang ditahan di kamp-kamp interniran China di wilayah Xinjiang.
Seorang wanita mengatakan dikeluarkan dari sel setiap malam dan diperkosa oleh satu atau lebih pria China bertopeng.
Tursunay Ziawudun, yang melarikan diri dari wilayah itu setelah dibebaskan dan sekarang berada di AS, mengatakan dia disiksa, kemudian diperkosa beramai-ramai tiga kali.
Setiap kali oleh dua atau tiga pria.
Tursunay Ziawudun menghabiskan sembilan bulan di kamp penahanan di Xinjiang pada tahun 2018
Seorang wanita Kazakh dari Xinjiang yang ditahan selama 18 bulan di sistem kamp mengatakan dipaksa menelanjangi wanita Uighur dan memborgol mereka.
Sebelum meninggalkan mereka sendirian dengan pria China.
"Orang-orang China akan membayar uang untuk memilih narapidana muda tercantik", kata Gulzira Auelkhan.
"Mereka memaksa saya melepas pakaian wanita dan menahan tangan mereka dan meninggalkan di ruangan," katanya.
Seorang mantan penjaga di salah satu kamp, yang berbicara tanpa menyebut nama, menggambarkan penyiksaan dan kekurangan makanan pada narapidana.
• Seorang Suami Uighur di Australia Sambut Kembalinya Sang Istri, Sempat Terkurung di Xinjiang
Adrian Zenz, seorang ahli terkemuka kebijakan China di Xinjiang, mengatakan kesaksian yang dikumpulkan oleh BBC adalah beberapa bukti paling menghebohkan.
"Saya juga melihat kekejaman telah dimulai," katanya.
"Ini memberikan bukti resmi dan rinci tentang pelecehan dan penyiksaan seksual pada tingkat yang jelas lebih besar dari apa yang kami duga," tambahnya.(*)