Internasional
Seorang Suami Uighur di Australia Sambut Kembalinya Sang Istri, Sempat Terkurung di Xinjiang
Seorang suami Uighur di Australia telah dipersatukan kembali dengan istri dan anaknya.
SERAMBINEWS.COM, SYDNEY- Seorang suami Uighur di Australia telah dipersatukan kembali dengan istri dan anaknya.
Dia telah tiga tahun berkampanye untuk membebaskan istrinya dan akanya dari Xinjiang China.
Pada Kamis (9/12/2020), Sadam Abudusalamu dapat bertemu kembali dengan istrinya Nadila Wumaier, dan putranya yang berusia tiga tahun Lutfy di Sydney.
Keluarga itu diizinkan meninggalkan China setelah negosiasi diplomatik.
Wumaier, anggota minoritas Muslim Uighur China mengatakan berada dalam tahanan rumah.
Keluarga tersebut membagikan foto pertemuan emosional mereka di Bandara Sydney pada Jumat (10/12/2020).
Baca juga: Kesaksian Muslim Uighur Mantan Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat Kami Dipaksa Makan Daging Babi
Abdusalam belum pernah bertemu dengan putranya yang lahir pada tahun 2017 lalu.
"Terima kasih Australia. Terima kasih semuanya," cuit Abdusalamu.
Abdusalamu, yang telah tinggal di Australia selama satu dekade, pergi ke China pada tahun 2016 untuk menikahi pacarnya, Wumaier.
Dia kembali ke Australia untuk bekerja pada 2017 dan Wumaier menunggu di China untuk mendapatkan visa pasangannya.
Dia melahirkan di akhir tahun yang sama, tetapi visa kunjungan Abdusalamu ditolak oleh pemerintah China.
Tak lama setelah dia melahirkan, keluarga mengatakan Wumaier ditahan oleh otoritas China selama dua minggu.
Dia kemudian dibebaskan, tetapi paspornya disita dan dia tidak diizinkan meninggalkan rumahnya.
Dalam dua tahun terakhir, Australia telah mengeluarkan permintaan resmi ke China untuk mengizinkan mereka pergi.
Meskipun Wumaier bukan warga negara Australia, putranya secara resmi diakui sebagai salah satu warga negara setelah banding oleh Abdusalamu.

Baca juga: Paus Fransiskus Bela Minoritas Muslim Uighur, China Sebut Tuduhan Tidak Berdasar