Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Aparatur Kampung Bundar, Karangbaru, Aceh Tamiang sudah beberapa kali menutup titi kayu karena sudah tidak layak dilintasi dan rawan kecelakaan.
Penutupan ini dilakukan setelah terjadi beberapa kali insiden pengendara sepada motor jatuh saat melintasi titi.
Sekretaris Kampung Bundar, Juliadi menjelaskan kerusakan ini disebabkan erosi yang membuat pondasi titi tidak kuat. Selain beberapa lantai berlubang, sejumlah titik juga goyang akibat pakunya terlepas.
“Kalau korban luka-luka sudah sering, tinggal korban mati saja yang belum,” katanya, Minggu (21/2/20210).
Mirisnya, upaya aparatur kampung melindungi masyarakat dari ancaman bahaya itu justru diirusak oleh warga sendiri.
• Video Detik-detik Tentara China dan Pasukan India Bentrok di Perbatasan, 24 Prajurit Tewas
• Warga Tuban Borong Mobil, Bos Pertamina Rosneft Khawatir Berpotensi Miskin Dadakan karena Hal Ini
“Sudah beberapa kali kami tutup, dibuka lagi sama warga. Terakhir pakai garis polisi pun dibuka mereka,” kata Juliadi.
Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang Muhammad Irwan ketika meninjau titi itu mendesak Pemkab Aceh Tamiang segera membangun jembatan permanen, mengingat keberadaannya sangat penting bagi masyarakat.
Irwan pun mengatakan kalau setiap harinya titi itu lebih banyak dilintasi Aparatur Sipil Negara (ASN), mengingat posisinya tidak jauh dari kantor Dinas Sosial.
“Titi ini masih dalam lingkungan komplek pemerintahan, kalau dulu mobil bisa melintas, hari ini pejalan kaki pun sudah kita larang karena sangat membahayakan,” ujarnya.
Setahun lalu, dia mengatakan sudah membawa Kadis PUPR Aceh Tamiang untuk meninjau kerusakan sekaligus mencari solusi atas kerusakan itu.
Ketika itu pihak dinas menjanjikan sebuah jembatan jenis bailey.
“Ternyata sudah setahun tidak dibangun, nanti kami akan panggil Kadisnya untuk menanyakan ini,” ujarnya.(*)