Seorang Pria Bunuh Terapis Pijat Plus-plus karena Tak Mampu Bayar, Panik dan Kabur Telanjang

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi membeberkan barang bukti kasus pembunuhan terhadap wanita pekerja terapis pijat tradisional di rumah pijat Berkah Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Usai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban, pelaku tidak mampu membayar jasa layanan pijat plus-plus bertarif Rp 300.000.

Sejak awal ternyata pelaku sengaja tidak membawa uang.

Tersangka gelap mata nekat menghabisi nyawa korban.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi menambahkan, tersangka membunuh korban dengan menghujamkan benda tajam sejenis parang pada bagian leher sebelah kiri satu kali dan dua kali di punggung korban.

Tersangka diduga sudah menyiapkan parang milik ibunya dari rumah, parang tersebut disimpan di dalam tas ransel hitam miliknya.

"Tersangka usai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban kemudian membacok dan menusuk korban hingga meninggal di lokasi kejadian," terangnya.

Baca juga: Rakyatnya Hidup Miskin, Kim Jong Un dan Ri Sol Ju Miliki Gaya Hidup Mewah dan Punya 17 Istana

Baca juga: Kasus Terpapar Virus Corona Menurun, Pemkab Pidie Jaya Rampingkan Tim Posko Utama Satgas Covid-19

Kabur telanjang

()Pelaku ditangkap polisi (kiri) dan Lokasi pembunuhan terapis pijat tradisional di Mojokerto - berikut 5 Fakta Pembunuhan Terapis Pijat di Mojokerto Terungkap, Kabur Telanjang Hingga Dihantui Korban (SURYA.co.id/Muhammad Romadoni)

M Irwanto mengaku, setelah membunuh korban langsung kabur mengendarai motor Honda Beat, dalam kondisi telanjang, hanya mengenakan celana dalam saja.

Ia juga membawa tas ransel hitam yang punggung miliknya.

Ketakutan, M Irwanto terus memacu motornya dengan kecepatan tinggi ke arah selatan menuju wilayah Jetis.

Selama perjalanan, tersangka terus melihat kaca spion khawatir ada orang yang mengejar.

M Irwanto yang sudah mengenal wilayah tersebut akhirnya menuju di belakang pabrik Ajinomoto Mlirip, Kecamatan Jetis.

Ia berhenti di sebuah lahan kosong untuk memakai celana jeans, yang dimasukkannya di dalam tas ransel.

Namun ternyata celana jeans yang dimasukkan di tas ransel itu adalah milik korban Santi.

Tersangka mengaku gopoh usai membunuh korban, sehingga tak memperhatikan celana jeans yang dibawa kabur.

Halaman
1234

Berita Terkini