Berita Aceh Tamiang

Tergerus Banjir, Titi Kayu di Kampung Bundar Kritis dan Berpotensi Roboh

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Irwan berada di atas titi kayu yang terancam roboh karena pondasinya terkikis air sungai.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Kondisi titi kayu di Kampung Bundar, Karangbaru, Aceh Tamiang kritis dan terancam roboh setelah tebing alur sungai mengalami erosi.

Kerusakan ini terlihat jelas dengan kondisi lantai kayunya yang sebagian sudah berlubang dan di beberapa titik goyang karena paku sudah terlepas.

Namun kondisi yang paling menakutkan, ujung kedua titi sudah semakin mendekati bibir tebing, sehingga dikhawatirkan setiap saat bisa saja ambruk ke alur sungai.

“Dulunya alur ini tidak selebar ini, ujung titi jauh dari bibir sungai. Tapi karena terus terjadi erosi, alurnya terus melebar sampai ke ujung titi,” kata Sekretaris Kampung Bundar, Juliadi, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Jembatan Kaloy di Aceh Tamiang Ambruk, Begini Penjelasan Datok Penghulu Kampung

Juliadi mengatakan titi tersebut dibangun oleh warga secara bergotong-royong dan sudah beberapa kali dilakukan perbaikan.

Terakhir, titi ini dibangun ulang oleh warga pada tahun lalu.

“Ini baru setahun, kan terlihat dari kayunya yang masih bagus,” ujarnya.

Kerusakan titi ini pun secara khusus sudah dilaporkan warga kepada Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Irwan ketika reses, kemarin.

Politisi Gerindra ini sedikit terkejut karena setahun lalu dia sudah mengajak Kadis PUPR Aceh Tamiang meninjau titi untuk segera diperbaiki.

Baca juga: VIRAL Suami Hobi Main Game Mobil Balap, Istri Beli Mobil Balap Seperti dalam Game untuk Suami

“Setahun lalu sudah saya ajak langsung Kadis PUPR, ketika itu dia bilang mau dibuatkan jembatan bailey,” kata politisi yang akrab disapa Wan Tanindo.

Ketika kembali meninjau titi itu pada Jumat (19/2/2021) kemarin, Irwan mengakui kerusakan titi tersebut sudah lebih parah dibanding setahun lalu.

Dia pun menyarankan datok penghulu menutup sementara jembatan itu karena sangat rentan memakan korban.

Baca juga: Ini Rincian Biaya Naik Haji 2021 Mulai Embarkasi Aceh Hingga Makassar

“Sudah banyak yang jatuh, kedalaman kita prediksi lima meter. Jangan menunggu ada korban jiwa baru diperbaiki,” ujarnya.

Dia menyarankan sebaiknya pemerintah langsung membuat jembatan permanen untuk mencegah meluasnya kikisan tebing alur sungai.

“Seharusnya sejak dulu sudah dibangun jembatan permanen, karena posisi titi ini kan masih di lingkungan komplek Pemkab Aceh Tamiang, persis di sana ada kantor Dinas Sosial,” ungkapnya. (*)

Baca juga: Gagal Rujuk Pria Berdiri di Tiang Fly Over Berencana Loncat, Beruntung Mantan Istri Datang Membujuk

Berita Terkini