Berita Aceh Selatan

Selama Tiga Hari, Dua Nelayan Hilang Kontak Bertahan Hidup dengan Mi Instan di Laut

Penulis: Taufik Zass
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Boat nelayan asal Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dengan dua orang Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan mengalami rusak mesin di laut dan hingga, Minggu (27/02/2021) belum juga kembali ke darat.

"Hari ini mereka sudah kehabisan stok makanan. Jadi selama dua hari yang lalu, mereka bertahan dengan makan mi instan dan minum air putih. Tadi kondisi mereka sudah lemas. Syukur alhamdulillah mereka berhasil ditemukan hari ini," kata Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, May Fendri SE, Sabtu (27/02/2021).

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Selama tiga hari mengapung di laut akibat boat mereka mengalami kerusakan mesin, dua nelayan asal Tapaktuan terpaksa bertahan hidup dengan makan mi instan dan air putih.

"Hari ini mereka sudah kehabisan stok makanan. Jadi selama dua hari yang lalu, mereka bertahan dengan makan mi instan dan minum air putih. Tadi kondisi mereka sudah lemas. Syukur alhamdulillah mereka berhasil ditemukan hari ini," kata Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, May Fendri SE, Sabtu (27/02/2021).

Dua nelayan yang hilang kontak di laut ini, ditemukan oleh tim SAR dan BPBD Aceh Selatan dalam kondisi selamat di tengah laut Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Sabtu (27/2/2021) sekira pukul 15.20 WIB. 

"Korban ditemukan dengan jarak pencarian sekira 20 mil dari bibir pantai Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan," kata Ketua SAR Aceh Selatan, May Fendri SE. 

Disebutkan, setelah ditemukan kedua nelayan beserta boat yang rusak tersebut akan ditarik dengan boat nelayan ke TPI Lhok Bengkuang Timur, Kecamatan Tapaktuan.

"Saat ini, tim SAR dan BPBD Aceh Selatan telah bersama dengan kedua nelayan menunggu jemputan," pungkasnya. 

Baca juga: VIDEO - Kisah Ibu Berkursi Roda di Pinggir Jalan, Ditinggalkan Anak Karena Tidak Ingin Mengurus

Seperti diberitakan, satu unit boat nelayan asal Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dengan dua orang Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan mengalami rusak mesin di laut dan hingga Minggu (27/02/2021) belum juga kembali ke darat. 

Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, boat yang sudah dua hari terkatung - katung di laut ini sedang dilakukan upaya pencarian oleh Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD Aceh Selatan, TNI/Polri dibantu nelayan setempat.

"Saat ini Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD, TNI/Polri, dan nelayan menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Mudah - mudahan keberadaan boat dengan dua ABK tersebut cepat ditemukan," kata Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, May Fendri SE, Minggu (27/02/2021).

Satu unit boat nelayan dengan dua orang ABK mengalami rusak mesin pada Kamis, 25 Februari 2021.

Adapun dua ABK nya, yakni Pangku (46), warga Dusun Gunung Durian, Desa Lhok Bingkuang, Kecamatan Tapaktuan dan Wadi (49), warga Gampong Gunung Kerambil, Kecamatan Tapaktuan.

"Kronologinya, pada Kamis, 25 Februari 2021 sekira pukul 10.00 WIB boat tersebut berangkat ke laut. Selanjutnya pada pukul 17.00 WIB Saudara Pangku menghubungi adiknya dan mengatakan, bahwasanya kapal miliknya rusak (patah wel )," ungkap May Fendri.

Selanjutnya, cerita May Fendri, pemilik Boat, Zulkifli mengajak para nelayan untuk mencari keberadaannya.

Halaman
12

Berita Terkini