"Terus datang teman saya dan menawarkan cari uang dengan cara jual diri".
"Saya ikut dan begini jadinya," kata dia.
TL pun mengaku setiap malam di masa pandemi ini hanya mendapatkan uang Rp 100.000 sampai Rp 150.000.
Ia mengaku sedang sepi pelanggan karena masa pandemi. Jarang pria berlalu lalang di wilayah perkotaan karena aturan ketat pencegahan Covid-19.
Setiap malam, ia berdiri diri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, depan PLN Kota Tasikmalaya, untuk menggaet pelanggan yang lewat daerah tersebut.
"Kalau saya baru enam bulan mulai saat pandemi, jadi tiap malam juga sepi".
Paling ada dapat satu orang, kadang enggak".
"Mereka tahu saya hamil, dan katanya pengin sekali sama orang hamil kayak saya," tambahnya.
Satpol PP juga menjaring perempuan hamil tua lainnya yang menjajakan diri di trotoar.
Perempuan itu bahkan didampingi suaminya.
Sementara itu, Kepala Seksi Dal Ops PP Kota Tasikmalaya Sandi A Suguh membenarkan bahwa ada dua PSK jalanan yang terjaring razia Tim Patroli Rutin dan langsung dibawa ke markas untuk didata dan dibina.
Keduanya berasal dari wilayah Kota Tasikmalaya dan sengaja datang ke lokasi mangkal setiap malam.
"Mereka ada yang pernah ditangkap dan dilakukan pembinaan, tapi mereka melakukannya lagi.
Kami pun akan terus melakukan operasi rutin untuk memberantas jenis-jenis penyakit masyarakat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan muda tengah hamil tepergok mangkal mencari lelaki hidung belang di Kota Tasikmalaya, Minggu (28/2/2021) malam.